Jambi Panen Asap Kiriman
JAMBI – Meski jumlah hotspot terendah di sumatera, tapi udara di Jambi mulai menunjukkan gejala tak sehat. Catatan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kemarin 99 artinya kategori sedang. Diperkirakan asap yang menyelimuti kota Jambi tersebut merupakan asap kiriman dari Sumatera Selatan. Sinyalemen ini dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang, Agus Santosa. Menurutnya, saat ini, rezeki (asap) itu sudah tiba di Jambi, Bahkan, arah angin cukup mendukung untuk asap kiriman Sumsel tiba di Negeri Singa.
“Jika arah angin tidak berubah, bisa jadi rebut. Sedangkan Jarak pandang (visibility) terendah karena kabut asap di Sumsel selama Oktober lalu yakni 200 meter. Sementara belakangan ini, paling pendek hanya 1.000 meter. Kondisi buruknya jarak pandang ini rata-rata pada pagi hari,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan satelit, hotspot di Sumsel tercatat sebanyak 37 titik. “Berdasarkan satelit terlihat sebaran asap dari OKI menyebar ke Palembang, sebagian wilayah Sumsel dan Jambi. Angin dari selatan ke utara-barat laut. Selama Oktober 2014, jumlah hotspot di Sumsel 3.282 dimana 2.420 atau 74 persennya berasal dari OKI,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui rilisnya, Senin (03/11).
Bahkan, berdasarkan data satelit NOAA18 untuk wilayah Pulau Sumatera pada 2 November, hotspot di Sumsel tercatat paling tinggi dibanding provinsi lainnya dengan 145 titik. Sedangkan Lampung hanya 29, Babel 23, dan Jambi 14. “Dua provinsi, yaitu Sumsel dan Jambi tampak ada indikasi asap,” cetusnya.
Dana besar juga harus dihabiskan pihaknya untuk penanggulangan. Untuk upaya pemadaman seluruh Kalimantan dan Sumatera sejak Mei hingga sekarang sudah menghabiskan dana Rp 330 miliar. \"Untuk Sumsel sendiri mungkin sudah habis Rp 30 miliar, namun angka pastinya masih harus dicari lagi,\" jelas Sutopo.
Dana itu dilakukan diantaranya untukmemperkuat Pemda dengan mengerahkan helicopter, pesawat dan modifikasi cuaca. Di Sumsel ada 4 pesawat dan heli untuk pemboman air yaitu Bolco, MI-8, Kamov, Sirkorsky dan Air Tractor.
Upaya pemadaman hotspot terus dilakukan. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta penanganan bencana asap terus dilakukan hingga padam. Syamsul Maarif mengatakan, “Yang akan datang diarahkan kepada satgas darat dan satgas penegakan hukum untuk pencegahan. Tanpa pencegahan, akan sia-sia upaya pemadaman dari udara,\" ujar Syamsul kepada kantor berita radarpena,com, Senin (03/11).
Menurut BMKG, pertengahan November curah hujan masih terbatas. Pembakaran akan marak lagi. Upaya yang harus dilakukan adalah pencegahan. Aparat di tingkat RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan hingga kabupaten/kota harus bertindak sejak dini di wilayah masing-masing melakukan pencegahan. Pemerintah pusat tetap hadir membantu Pemda. Jadi titik beratnya di pencegahan dan ini tugas pemda hingga level terdepan. Jangan dialihkan ke pemadaman yang lebih ke tanggung jawab pemerintah pusat.
Lebih lanjut Syamsul mengatakan, keberhasilan dan kegagalan penanggulangan bencana asap tergantung pada pencegahan. Saat ini diharapkan satgas-satgas di pemda melakukan usaha bersama. Turun ke lapangan untuk mencegah pembakaran. Libatkan TNI, Polri dan penegak hukum lainnya,” paparnya.
Didik Sunaryadi, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular (PPM), Dinas Kesehatan Kota Jambi mengatakan,
sejauh ini belum ada laporan kejadian luar biasa. Khususnya untuk warga yang terkena ISPA, dampak dari bencana asap ini. \"Belum ada laporan yang kira-kira masuk,\" akunya.
Disampaikannya, antisipasi yang bisa dilakukan tak terlalu banyak. Dia meminta, masyarakat mengurangi aktifitas di luar rumah. \"Sensitifitas masyarakat kan beda-beda. Jangan terlalu banyak lah kegiatan di luar rumah,\" ujarnya.
Dia menyatakan, saat ini stok masker yang dimiliki Pemkot Jambi sudah habis dibagikan. Setidaknya, ada sebanyak 44 ribu masker yang sudah dibagikan kepada masyarakat. \"Stok kita habis. Kalau butuh lagi ya tergantung kebijakan pemerintah,\" ungkapnya.
Sementara itu, pihak BLHD Provinsi Jambi mengaku belum memiliki data ISPU. Hanya saja, berdasarkan laporan dari BMKG, ISPU masih terkategori sedang. \"Laporan BMKG jam 9.15 Wib tadi itu 99 ISPU kategori sedang. Ini kondisi tanggal 3,\" kata Yosvinoza, Kasubid Pengendalian Pencemaran Udara BLHD Provinsi Jambi.
(wsn/rip/ran/wmc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: