Napi LP Bulian Tertangkap, Polisi Tewas
Pasca Kabur dari Sel Tahanan Polres Batanghari
MUARA BULIAN - Tahanan Polres Batanghari yakni Akra Dinata Bin Armen alias Dina yang berhasil kabur Minggu (12/10) lalu, ditangkap aparat. Lokasi penangkapan napi kabur tersebut di Jalan Kulim, Senapelan, Riau.
Aksi penangkapan terjadi Minggu (9/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB saat Akra bersama dengan tiga temannya mau melakukan aksi perampokan. Tetapi, kawanan bandit ini melakukan perlawanan. Akibatnya, satu orang polisi anggota Polsek Senapelan, Pekanbaru, Brigadir Kepala (Bripka) Harianto Bahari, tewas.
\"Akra tertangkap di Pekan Baru, satu anggota polri riau mati di tembak,\" ujar Sumber Jambi Ekspres.
Hanya saja, hingga sejauh ini, belum diperoleh konfirmasi dari sejumlah petinggi di Mapolres Batanghari. Wakapolres Gadug Kurniawan, tak menjawab saat dikunjungi.
Sementara itu, Kanit Pidum Polres Batanghari, Edi Bernawan, ketika dikonfirmasi via BBM membenarkan atas penangkapan tersebut. \"Ini lagi monitor ke Pekan Baru, hingga saat ini belum ada petunjuk jelas,\"tegasnya.
Untuk diketahui, Akra Dinata Bin Armen Alias Dina, yang merupakan salah satu Napi yang berhasil diamankan saat kabur di Lapas Klas IIB Muarabulian pada Minggu (12/10) lalu. Akra berhasil kabur setelah merusak dua Gembok sel diduga dengan menggunakan gunting besi, sekitar pukul 04.00 wib Shubuh Rabu (29/10) lalu.
Akra berhasil lolos melewati pintu depan, dan juga berhasil lolos dari penjagaan anggota Polres Batanghari. Pasalnya, diwaktu itu anggota yang jaga sedang tertidur. Berdasarkan CCTV yang berhasil merekam kejadian tersebut, Akra kabur pada pukul 03.30 wib dini hari dengan merusak gembok dengan menggunakan gunting behel.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun koran ini, Akra berhasil ditangkap bersama dengan rekannya. Hanya saja sampai berita ini diturunkan, tidak diketahui identitas rekan Akra tersebut. Sementara satu orang dengan inisial EP sebagai pelaku penembakan kabur. Gugurnya Bahari dalam bertugas ini berawal saat ia bersama lima orang anggota Unit Resrkim Polsek Senapelan dipimpin Kanit Reskim Iptu Syahrizal menguntit kelompok rampok EP yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pencurian dengan kekerasan.
Penguntitan terhadap EP dan kelompoknya yang mengendarai satu unit mobil Toyota Avanza hitam tanpa plat nomor sudah dilakukan sejak pukul 16.00 WIB, beredar kabar EP dalam perjalanan dari Jambi.
Mobil pelaku kemudian berhenti di toko pakaian Bomink di Jalan Kulim, Kecamatan Senapelan. Di sini, mereka berencana untuk membeli baju. ‘’Ada tiga orang masuk ke dalam toko tersebut,’’ ujar saksi Efdi, warga sekitar yang juga mengenali almarhum Bahari sebagai kawan sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD).
Melihat pelaku masuk ke dalam toko, Bahari bersama rekan-rekannya yang lain melakukan penyergapan. Saksi mata di lokasi mengatakan, sempat terjadi perkelahian di sana. Baik polisi yang menyergap maupun kawanan pelaku sama-sama mengeluarkan senjata api. Namun, saat itu Bahari kemudian tertembak. ‘’Ada beberapa tembakan terdengar,’’ lanjutnya.
Sementara itu, saksi lainnya Roni menuturkan, setelah tertembak, Bahari sempat keluar minta tolong pada masyarakat sekitar. ‘’Yang tertembak keluar bilang kalau dia polisi dan meminta pertolongan. Kemudian saya dan warga lainnya kemudian mengangkat korban kedalam mobil avanza dan kemudian dilarikan ke rumah sakit,’’ sambungnya.
Untuk pertolongan pertama, Bahari dibawa ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Tentara yang berada di Jalan Kesehatan. Namun karena kondisinya tak memungkinkan, ia kemudian dibawa ke Rs Bhayangkara. Setibanya disana ia sudah tak lagi bernyawa.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan kepada Riau Pos menuturkan, saat kejadian, Bahari bersama anggota Reskrim Polsek Senapelan dalam pengejaran terhadap kelompok EP. ‘’Mereka ini DPO. Komplotan yang dikejar berencana mau beli baju di daerah senapelan,’’ kata Robert.
Di toko pakaian ini, penyergapan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. ‘’Diduga pelaku memiliki senjata api jenis Rugermini yang telah dimodifikasi. Sekitar pukul 16.00 WIB, dilakukan penggrebekan di TKP. Dalam penangkapan dua orang pelaku berhasil diamankan dan satu atas nama EP yang pada saat kontak berhasil menembak korban anggota Polri dan melarikan diri,’’ sebut Kapolresta.
Saat penggrebekan tersebut, EP diduga lari tanpa menggunakan kendaraan, karena mobil yang digunakan berhasil diamankan polisi. ‘’Adapun Korban sekitar pukul 16.30 WIB dibawa ke RS Polri dan sesampai di RS luka dibagian dada menyebabkan korban sudah tidak bernyawa lagi,’’ terangnya.
Saat ini, tegas Robert pihaknya masih melakukan penyelidikan secara marathon termasuk pemeriksaan terhadap pelaku yang diamankan dan pengejaran terhadap pelaku yang berhasil lari. ‘’sementra korban anggota Polri menunggu visum lebih lanjut dan penyelidikan secara marathon dilakukan oleh seluruh jajaran Kepolisian Daerah Riau,’’ pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: