Sempat Berdoa untuk Marco Simoncelli di Tikungan 11

Sempat Berdoa untuk Marco Simoncelli di Tikungan 11

 \"Acara SRBC selalu seru buat seluruh keluarga. Para istri bisa ikut, baik untuk ikut gowes maupun hanya menjadi suporter. Saya selalu berusaha untuk gowes juga, baru kalau tidak kuat hanya jadi pendukung,\" ujarnya.

 Bagi para peserta, yang paling terasa dari Sepang adalah permukaan lintasan yang begitu mulus. \"Dari kayuhan pertama sudah terasa mulusnya,\" kata Candra Irawan, bendahara SRBC.

 Walau mulus, permukaannya juga terasa \"grippy\" alias menggigit. Tekstur aspalnya membuat ban terasa lengket dan juga terasa kalau bakal membuat ban cepat habis.

 Dan tidak terasa, dua jam pun berlalu. Lampu merah di atas garis start menyala, pertanda waktu sudah habis. Para peserta harus kembali ke garasi. Walaupun, sebenarnya saat itu hanya beberapa peserta yang masih keliling. Mayoritas sudah kembali ke garasi, mengepak sepeda kembali dalam koper/boks, dan mandi di fasilitas shower sirkuit.

 Setelah urusan sepeda beres, para peserta naik ke lantai 2, ke salah satu ruang paddock club. Saat balap F1 atau MotoGP, ruangan-ruangan itu digunakan untuk menjamu para penonton VVIP.

 \"Harga tiket paddock club saat F1 mencapai Rp 35 juta per orang. Ketika MotoGP, harganya sekitar Rp 12 juta per orang,\" jelas Robianto dari Lily Tours, yang membantu mengorganisasi tur SRBC di Malaysia itu.

 Di ruangan itu pihak sirkuit telah menyiapkan snack dan makan siang. Di ruangan itu pula, usai makan siang, para founder SRBC membagikan door prize. Hadiahnya, sumbangan dari masing-masing usaha pengurus atau anggota SRBC. Mulai sarung, power bank, timbangan, voucher makan, hingga sepeda fixie.

 Acara seru dipandu oleh Dewo Pratomo, mantan penyiar radio dan MC yang aktif di usaha event organizer. Dewo terkenal dengan gayanya yang kocak dan humor yang cerdas.

 Selama bersepeda pun dia paling mengundang tawa. Sementara para peserta menggunakan road bike, Dewo keliling memakai sepeda lipat Brompton-nya! Sambil membawa kamera, dia memotret para peserta di semua sudut lintasan.

 Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Mulyadi \"Mil\" Budiyanto dan ucapan terima kasih dari panitia disampaikan oleh Azrul Ananda, founder SRBC yang juga direktur utama PT Jawa Pos Koran.

 \"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta atas partisipasinya. Mohon maaf apabila ada kekurangan, misalnya karena harus bangun sangat pagi untuk berangkat lebih cepat ke Sepang. Dan tolong, jangan kapok ikut acara-acara seperti ini di masa mendatang,\" kata Azrul, yang bersama Dewo Pratomo sudah belasan kali meliput atau menghadiri balap F1 dan MotoGP di Sepang.

 Surabaya Road Bike Community berdiri pada 11 November 2011 (11-11-2011). Selain tur ke luar negeri, rencananya bulan ini komunitas tersebut juga mengundang seluruh anggotanya untuk touring khusus, syukuran, dan makan-makan bersama. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: