>

Harga BBM Bisa Naik Lagi

Harga BBM Bisa Naik Lagi

Rakyat Resah, Demo Menggurita

JAMBI - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 2.000 mulai Selasa (18/11) pukul 00.00 ternyata belum final. Jika harga minyak dunia kembali melambung, pemerintah akan menghitung ulang dan ada kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi jilid II.

 Ancang-ancang kenaikan lagi harga BBM itu diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla setelah menjadi pembicara dalam Risk and Governance Summit 2014 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, kemarin. Dalam kesempatan itu, JK kembali menegaskan bahwa pengalihan subsidi BBM tersebut sangat penting. Sebab, selama ini subsidi BBM kebanyakan dimanfaatkan oleh orang mampu sehingga salah sasaran. \"Ke depannya, uang subsidi itu akan dialihkan ke sektor produktif seperti pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan kesehatan,\" sebutnya.      

 Sedangkan untuk penetapan kenaikan Rp 2.000, Jusuf Kalla mengatakan bahwa hal itu dipengaruhi harga minyak dunia. Saat ini harga minyak dunia turun di posisi USD 80 per barel. Dalam kondisi normal, harga minyak dunia bisa mencapai USD 105 per barel. Selain itu, rupiah melemah. Berdasar kurs tengah BI, hingga kemarin kurs rupiah masih terpuruk di level Rp 12.206 per USD. \"Selain itu faktor daya beli masyarakat. Angka Rp 2.000 itu masih bisa terjangkau,\" jelasnya.      

Sementara itu, masyarakat kelas menengah ke bawah paling merasakan dampak kenaikan ini. Hal ini diakui Hartati, buruh kupas bawang di Pasar Angsoduo Jambi. 

\"Saya tinggalnya di Simpang Kawat, upah Rp. 20 itu sudah termasuk untuk ojek dan makan, paling bisa bawa pulang Rp. 10 ribu, mana cukup,\" ujarnya, kemarin.
Tidak hanya Hartati, keresahan ini juga dirasakan Jamilah, rekan se profesinya.  Dengan kenaikan BBM, membuat dirinya sedikit kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
\"Aduh mas, saya sehari bersihnya hanya dapat 8 ribu. Ongkos mobil, perahu dan makan saja sudah habis. Suami sudah tidak ada, mau mintak dengan anak juga tidak enak,\" sebut wanita usia 70 tahun ini.
Hal senada dikatakan Yanto. Berpropesi sebagai penjahit sepatu,  dia mengaku hari ini pelanggannya mulai berkurang.
\"Pokoknyo kalau BBM naik, orang sederhana saja bisa miskin, apalagi orang miskin mau makan apa, hari ini saja baru 1 orang yang jahit, anak saya mau makan apa,\" keluhnya.
\"Kata pak jokowi kemarin mensejahterakan rakyat, kita dapat kompesnsasi, tapi sekarang mana, anak mau sekolah, mau makan,\" sambungnya.
Sementara itu, meski belum ada keputusan soal tarif angkutan Kota (Angkot) oleh pemerintah Kota Jambi, namun pihak penyedia jasa angkot sudah menaikkan tarif ongkos. Kenaikannya sendiri ditetapkan seribu rupiah per orang.

\"Sejak naik semalam kami memang langsung naikkan juga ongkos angkot,\" kata Hendri, salah satu supir angkutan jurusan Pasar-Simpang Rimbo.

Hal ini juga diakui oleh Usman, salah satu supir angkot jurusan Pasar-Thehok. Dia mengatakan, kenaikan BBM memberatkan pihaknya. \"Makanya mau tidak mau kita harus menaikkan tarif angkot,\" ujarnya.

Penumpang umum harus merogoh kocek Rp 4 ribu untuk sekali perjalanan menggunakan angkot. Sementara penumpang pelajar dan mahasiswa dikenakan tarif Rp 3 ribu per orang.

Padahal sebelummya, penumpamg umum dikenakan tarif Rp 3 ribu per orang dan pelajar/mahasiswa Rl 2 ribu per orang

\"Tarif angkot naik seribu dari sebelumya 3 ribu jadi 4 ribu untuk penumpang umum dan pelajar dan mahasiswa naik dari rp 2 ribu jadi rp 3 ribu,\" tambahnya.

Sementara itu, Agus Setiawan, Kadis Perhubungan Kota Jambi mengatakan, pembahasan soal tarif angkutan akan digelar hari ini. \"Besok (hari ini, red) akan digelar rapat membahas soal ini di ruang utama atau ruang pola kantor walikota,\" katanya.

Dia menguraikan, pihaknya mengusulkan kenaikan tarif angkot ini untuk kemudian dibahas.\"Rencana kami dari Dishub mengusulkan untuk angkot dari 3 ribu menjadi Rp 3. 700 untuk umum. Kalau pelajar itu dari Rp 1500 menjadi Rp 2 ribu,\" bebernya.

Usulan ini memang sedikit lebih rendah dari usulan dari pihak Organda Kota Jambi. \"Usulan organda dari Rp 3 ribu jadi Rp 4 ribu untuk umim dan dari Rp 1500 menjadi Rp 2. 500 untuk siswa,\" tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: