>

Kantor SKK Migas Diduduki Warga

Kantor SKK Migas Diduduki Warga

Tuntut Pengoperasian PLTMG di Kecamatan Tebing Tinggi

JAMBI - Ratusan warga dari Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjab Barat, kemarin (24/11) pukul 14.00 Wib, duduki kantor SKK Migas Sumbagsel, Jambi. 

Mereka menuntut agar SKK Migas segera memberi izin penyaluran gas untuk lsitrik di wilayah mereka. Pasalnya, sejauh ini pembangunan fisiknya sudah mencapai 99 persen, dan hanya tinggal pemberian izin penyaluran. 

\"Sekarang jaringan sudah terpasang, kabel juga sudah, tapi mengapa listrik belum dialirkan,\" ujar koordinator aksi, Elius, kepada sejumlah wartawan di halaman kantor SKK Migas, kemarin (24/11). 

Ia mengatakan, problem utama dalam permasalahan ini adalah adanya  mafia migas. PT PDPE Gas selaku pemasok, kata dia, lebih mementingkan bisnis ketimbang masyarakat banyak. Perjanjian sebelumnya separuh dari gas digunakan untuk aliran listrik masyarakat. Tapi hingga kini belum direalisasikan, karena diduga ada oknum yang bermain.

\"Mereka menikmati keuntungan. Jadi hak kami yang dijanjikan hanya janji kosong. Mereka menikmati keuntungan dengan mengabaikan perjanjian,” terangnya.

Lebih lanjut Elias mengungkapkan, sebelumnya pasokan gas tersebut langsung dari Sumatera Selatan, dibawah naungan perusahaan milik daerah setempat. Namun terjadi akuisisi dan diserahkan kepada pihak perusahaan swasta, yakni PT PDPE Gas.

“Sekarang seluruhnya pasokan gas itu, disalurkan ke PT Lontar Papirus. Pasokan semuanya arahnya kesana, tidak ada untuk masyarakat,” ungkap ketua DPD Laskar Melayu Jambi ini. 

Kalau belum ada kejelasan pihaknya beserta ratusan warga akan menginap sampai lima belas hari, sesuai dengan tenggat waktu laporan ke Polda Jambi. Jika masih tidak diiindahkan, maka warga akan terus menduduki kantor tersebut.

“Saya memimpinnya disini, kita segel kator ini,” tegas  ketua DPD Laskar Melayu Jambi.

Sementara Kepala Desa Sungai Keruh, Kecamatan Tebing Tinggi, Suwarno, mengatakan, harapan warga hanya minta listrik dialirkan. Karena listrik saat ini, saat ini hanya menggunakan diesel dengan baiaya yang  sangat mahal. Bahkan dalam satu bulan, paling kecil mengeluarkan Rp500 ribu. Namun harga tersebut dipastikan akan naik pasca kenaikan BBM.

“Khusus di Kecamatan Tebing Tinggi, ada 34 ribu masyarakat yang belum menikmati listrik selama 25 tahun. Dan ini tinggal satu persen, hanya izin dari SKK Migas, disini kita tanyakan izin tersebut,” terang Suwarno, kemarin. 

Sekitar pukul 16.00 Wib, seluruh ratusan warga yang melakukan aksi tersebut membubarkan diri setelah dilakukan pertemuan untuk dilakukan mediasi antara warga, PT PDPE Gas, SKK Migas dan pihak PLN Jambi, Selasa 25/11 (hari ini,red).

Pantauan harian ini di lapangan, para pendemo merangsak masuk ke dalam kator SKK Migas. Disana, mereka melakukan aksi secara damai. Kendati demikian, pihak kepolisian tetap berjaga-jaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: