Walikota Didesak Evaluasi Kadinkes
JAMBI - Walikota Jambi, Sy Fasha didesak mengeveluasi kinerja dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jambi. Salah satu alasannya soal adanya bubur kacang hijau beracun yang dibagikan kepada sejumlah siswa SD di Kecamatan Pelayangan beberapa waktu lalu.
\"Kerja tidak beres dia itu. Akibatnya kan programnya distop. Padahal programnya bagus, asupan tambahan bagi siswa berupa bubur kacang,\" ungkap Nasroel Yasir, Ketua Forum Jambi Bangkit.
Akibat kejadian itu, menurutnya, program dihentikan. Namun dia mengaku tak tahu pasti siapa yang menghentikan program ini. \"Dinkes barangkali. Padahal ini dicanangkan Walikota dan bagus. Akibat dihentikan, anggaran untuk itu tak terserap dan menjadi Silpa senilai Rp 300 Juta,\" sebutnya.
Pemberian bubur kacang hijau ini adalah program untuk memberikan asupan tambahan bagi siswa. \"Evaluasi kadis kesehatan. Masak pengadaan bubur bagi siswa saja bisa keracunan. Kan tak profesional itu namanya,\" jelasnya.
Pengadaan bubur sendiri dilakukan oleh Dinas Kesehatan sendiri. Sesuai tupoksinya, harusnya bubur yang dibagikan higienis. \"Harusnya dinkes higienis. Dia harusnya lebih hati-hati. Ini kan sembrono sampai bisa keracunan. Akhirnya kan sekarang dihentikan, padahal ini program ini bagus. Evaluasi kadisnya, jangan dihentikan programnya,\" tegasnya.
Dia juga meminta, siapa yang mengadakan bubur harus diusut. \"Transparan lah dinkes itu, jangan tertutup. Nampaknya kecil, cuma dampaknya besar. Ini kan bagus untuk siswa SD. Yang menghentikan ini apakah perintah wako atau dinkes kita tak tahu. Cuma sepertinya Dinkes ketakutan ini diusut dan trauma. Harusnya cari tahu penyebabnya apa dan pembuatnya diusut. Polisi usut ini,\" pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: