Pintu Cerai Ditutup Rapat
PERCERAIAN tentunya tak diinginkan dalam rumah tangga. Bahkan Islam pun menutup rapat- rapat ”pintu” perceraian. Ini artinya Islam juga tak menghendaki adanya perceraian suami istri Ketua Majelis Rindu Rasul, Ustad Budiman Mustofa menuturkan, dalam berumahtangga,
pasti akan menemukan ”batu sandungan”. Tapi itu tidak serta merta dapat dijadikan
alasan suami istri buru-buru bercerai.
”Contohnya begini, jika suami mendapati istrinya melakukan sesuatu yang kurang berkenan,
harus segera diingatkan dan dinasihati,” jelasnya. Bagaimana caranya? Ustad Budiman mengatakan, peringatan tersebut bisa dilakukan lewat lisan. Tapi jika sang istri tak
berubah, diusahakan memberikan teguran dengan cara pisah ranjang. Jika cara tersebut masih
tak berhasil, istri dapat diingatkan dengan cara ”memukul”. ”Memukul di sini dalam arti
sempit. Bukan yang sebenarnya. Memukul yang tidak menyakitkan,” terangnya.
Namun, jika cara-cara di atas masih tak mempan, suami istri yang sedang diuji dapat meminta keluarga lainnya untuk menjadi penengah guna mengetahui
duduk permasalahannya. ”Kalau belum terselesaikan juga, cari solusi lainnya. Pokoknya
(perceraian) ”ditutup lagi, terus ditutup lagi”. Jika beragam cara sudah ditempuh tapi tetap tidak
ada perubahan, ya memang perceraian menjadi jalan satu-satunya,” bebernya.
Lebih lanjut diterangkannya, istri dapat meminta cerai jika sang suami tidak memenuhi
kewajiban lahir dan batinnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: