Koalisi Sulit Utuh Hingga Daerah
![Koalisi Sulit Utuh Hingga Daerah](https://jambiekspres.disway.id/foto_berita/default-image-wide.jpg)
“Seperti untuk dukungan terhadap calon gubernur, calon yang menonjol inikan HBA dan Zumi Zola. Ada dua calon sama-sama dari KMP, bagaimana ini nanti, kita belum ada petunjuknya,” katanya.
Di PKS menurutnya, ada beberapa tahapan dalam menentukan dukungan. Mulai dari meminta pendapat dari semua struktur, menyerap aspirasi dari masyarakat dan ini sedang berjalan sekarang. Disamping itu pihaknya juga melakukan komunikasi dengan calon-calon yang muncul.
“Hasil uji public nanti juga akan menjadi acuan bagi kita. Politik inikan dinamis, kita akan hati-hati dalam menentukan dukungan. Kita DPW hanya mengusulkan ke DPP, nanti DPP yang menetapkan siapa yang akan kita usung,” jelasnya.
Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi, Saipul Azwar juga mengaku bahwa koalisi ditingkat pusat solid hingga daerah. Seperti ditubuh PAN sendiri, dalam penyusunan alat kelengkapan dewan diperintah untuk berkomunikasi dengan kawan-kawan dengan di KMP.
“Tetapi di lapangan kita juga tahu bahwa DPD kita ada yang berjalan sendiri-sendiri dan kita juga susah berkomunikasi. Makanya DPD-DPD kita kemana mereka bisa dapat jabatan disitu mereka merapat. Daerah ini punya kepentingan yang berbeda,” akunya.
Demikian juga untuk di Pilgub nanti, jika Perppu disahkan dan Pilkada langsung oleh rakyat, maka untuk menentukan siapa yang kita dukung siapa yang dimajukan KMP itu sulit. “Juklak dan juknisnya itu tidak jelas. Ini yang menjadi persoalan. Apalagi Pilgub ini tergantung dengan figur. Tidak ada arahan untuk bagaimana koalisi sampai ke bawah,” tukasnya.
Wakil Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Umar Dani juga setali tiga uang dengan yang lainnya. Menurutnya koalisi ditingkat pusat juga sulit utuh hingga daerah.
Seperti menghadapi Pilgub nanti, KMP akan mengalami kesulitan. Karena dua kandidat yang muncul sang petahana Hasan Basri Agus (HBA) dan Zumi Zola sama dari KMP. HBA merupakan Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi, yang mana partai berlambang merci tersebut lebih condong ke KMP. Ini terlihat saat pemilihan pimpinan DPR R beberapa waktu lalu. Sedangkan Zumi Zola merupakan kader PAN.
“Inikan susah bagi KMP, dua-duanya masuk KMP. Demokrat sebagai partai penyeimbang kan lebih condong ke KMP. Jadi nanti tergantung siapa yang kuat bargaining posisinya,” katanya.
Khusus penentuan cagug yang akan diusung, menurutnya hingga saat ini belum juga final. Karena dipartai berlambang pohon beringin ini ada mekanisme yang akan dilalui.
“Ada survei, nanti hasil survei akan dikonsultasikan ke DPP. Juga dalam waktu dekat kita akan menggelar Rapimda, kita juga akan menyerap aspirasi dari bawah,” ujarnya.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: