Mampu Suplai BBM 3 Juta Mobil Per Tahun
JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kemarin mengukuhkan guru besar ke 112, 113, dan 114. Mereka adalah Herman Hidayat, Yanni Sudiyani, dan Endang Turmudi. Orasi ilmiah tentang potensi bioetanol generasi kedua (G2) Indonesia oleh Yanni Sudiyani menarik perhatian pengunjung.
Perempuan kelahiran Balikpapan, 26 Mei 1958 itu menjelaskan potensi bioetanol G2 di Indonesia sangat melimpah. Dia menuturkan bioetanol G2 bahan bakunya berasal dari lignoselulosa seperti limbah pertanian, kehutanan, atau perkebunan. Sedangkan bioetanol generasi pertama (G1) bahan bakunya berbasis gula atau pati singkong dan jagung.
\"Kelemahan bioetanol G1 adalah bahan bakunya yang terbuat dari bahan karbohidrad. Sehingga dikhawatirkan ada kompetisi dengan bahan pangan dan pakan,\" paparnya. Untuk mengantisipasi potensi kompetisi itu, penggunaan bioetanol G2 lebih memungkinkan.
Hasil penelitian Yanni menyebutkan bahwa di Indonesia bisa menghasilkan 150 juta ton biomassa limbah pertanian atau kehutanan. Angka itu setara dengan 470 gigajoule (GJ)/tahun. Sumber biomassa limbah itu misalnya berasal dari perkebunan sawit di Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Sulawesi.
Khusus potensi limbah sawit setiap tahun, bisa mencapai 5,53 juta ton pelepah dan 4,46 juta ton tandan kosong. Dengan asumsi 20 persen dari total limbah kebun sawit itu diolah menjadi bioetanol, bisa menghasilkan energi sampai 104 GJ. \"Energi sampai 104 GJ itu kurang lebih setara dengan kebutuhan BBM untuk 3 juta mobil per tahun,\" jelasnya.
Dia merekomendasikan supaya pemerintah secepatnya untuk menyusun grand desain pengolahan bioetanol sebagai salah satu alternatif sumber BBM. Sebab jika terus menerus bergantung pada sumber BBM berbasis fosil, bisa habis karena ada masanya. Selain bisa diperbaharui, sumber energi berbasis bioetanol ini juga rendah emisi gas rumah kaca (GRK).
Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain menuturkan, pemerintah terus mendorong pencetakan guru besar baru. Dia mengatakan, saat ini jumlah penelitia di Indonesia sekitar 9.113 orang. Sedangkan peneliti yang sudah berstatus guru besar atau professor baru berjumlah 454 orang. \"Jumlah 454 orang itu sudah termasuk dengan tiga guru besar yang kita kukuhkan hari ini (kemarin, red),\" katanya.
(wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: