Gultom Minta Buku K13 Disimpan Disekolah
JAMBI – Kurikulum 2013 (K13) sudah distop oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penyetopan yang dilakukan Menteri Pendidikan ini menjadi pertanyaan besasr bagi guru yang ada di Provinsi Jambi. Pasalnya, buku yang telah dikirim tersebut menjadi mubazir karena tidak bisa digunakan lagi.
Kepala Badan Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. H. Sawal Gultom mengatakan, K13 itu tidak dihentikan oleh Kementerian. Kurikulum tersebut hanya disempurnakan agar lebih baik. Terutama kesiapan guru dan buku mata pelajaran yang telah dikirim tersebut.
Ada beberapa sekolah yang akan menjadi pilot projek untuk penerapan K13 tersebut. Sekolah yang menjadi pilot projek adalah sekolah yang memang benar-benar siap.
“Ada 6221 sekolah,” katanya. Implementasi kurikulum ini memang dilakukan terbatas oleh Kementerian. “Kalau semuanya sudah siap, kurikulum ini akan berjalan,” akunya. Berkaitan dengan buku yang sudah dikirim ke sekolah itu, dikatakan Gultom, pihak sekolah harus menyimpannya dengan benar. “Simpan saja disekolah. Nanti juga akan digunakan,” tegasnya pendek.
Sementara itu, Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, peran guru untuk pembangunan di Provinsi Jambi itu sangat luar biasa. “Kalau tidak ada guru, kita tidak seperti ini. Artinya guru harus kita perhatikan,” kata HBA.
Kedepan, tantangan guru cukup menantnag. Apalagi sudah masuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Apabila masyarakat Jambi tidak memiliki kreatifitas, masyarakat Jambi akan tergerus dengan sendirinya. Oleh sebab itu, kerja guru harus lebih hebat dan pintar dibandiingkan yang ada sekarang.
Lanjutnya, guru merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan pendidikan di Provinsi Jambi. “Kita harus memperkuat konsolidasi pihak guru agar niat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terpenuhi,” kata HBA.
(fth)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: