>

BNN Awasi Kampung Legok

BNN Awasi Kampung Legok

4,2 Juta Penduduk Konsumsi Narkoba

JAMBI – Hingga kini, peredaran narkoba di Indonesia semakin mengerikan. Bahkan semua lapisan masyarakat baik pejabat maupun penegak hukum bisa terlibat dalam penyalahgunaan barang haram tersebut. Salah satunya di Legok. Terkait bebasnya peredaran narkoba di Pulau Pandan, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, dalam tahun ini BNN akan dilakukan langkah-langkah pencegahan.  “Kita lakukan dengan program Alternative Development, yang dilakukan dalam tahun ini,” ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Anang Iskandar, saat dikonfirmasi kemarin.

Dia mengatakan pengguna zat adiktif terlarang tersebut di Indonesia makin menghawatirkan, yakni 4,2 juta dari jumlah penduduk 253,60 juta jiwa.

Menurutnya, banyaknya jaringan atau beredarnya narkoba di Indonesia merupakan salah satu penyebab banyaknya jumlah penduduk, sehingga sangat menarik bagi bandar untuk memasarkannya.

“Karena memang negara kita memiliki human yang cukup besar. Hal ini menyebabkan bisnis narkoba banyak nyasar ke Indonesia,” ujar Anang Iskandar, kepada sejumlah wartawan, usai menghadiri Sidang Paripurna Ulang Tahun Provinsi Jambi ke- 58, kemarin (6/1).

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan tindakan yang sesuai dan seimbang dengan tingginya tingkat peredaran narkoba tersebut. “Kita mengambil langkah yang seimbang. Pengedarnya kita berantas, penggunanya kita sembuhkan. Coba kalau 4,2 juta itu kita sembuhkan maka tidak ada lagi penyalahgunaan narkoba di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa jalur yang digunakan para pelaku dalam memasukkan narkoba ke Indonesia dengan skala besar adalah melalui transportasi laut, yakni minimal 40 Kg. Namun 5-6 kilo, pengedar memasoknya melalui darat.

Dijelaskanya, banyak modus operandi yang dilakukan pelaku dalam melakukan penyelundupan barang haram tersebut. diantaranya berkamuflase sebagai barang kebutuhan lainnya seperti kemasan bahan pokok dan makanan ringan. “Memang bermacam-macam cara mereka, yang penting bagaimana penjagaan kita untuk mengawasi peredaran itu,” jelasnya.

Untuk itu, sangat diharapkan pengawasan dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut dan Polisi Perairan Republik Indonesia. Namun yang terpenting adalah terpeliharanya hubungan Internasional yang baik.

(pds)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: