MNCN Peran MNCTV
Peran MNCTV Masih Dominan untuk Pangsa Pasar Grup MNC
JAKARTA-Peran MNCTV (eks TPI) bagi bisnis pertelevisian PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) masih sangat signifikan. Stasiun TV yang masih dalam sengketa antara konglomerasi pimpinan Hary Tanoesedibjo dengan Siti Hardijanti Rukmana (Tutut) itu membawa kontribusi tinggi dalam meraih pangsa pasar di industri tv tanpa biaya (free to air).
Tim Analis PT Mandiri Sekuritas dalam ulasannya tentang emiten sektor media TV kemarin menyebut bahwa setelah berjuang pada tahun 2014, MNCN berhasil mengambil tempat teratas di semua waktu pangsa pemirsa pada Desember. \"Kelompok ini juga mempertahankan tempat teratas untuk tahun ini dalam hal pangsa pasar pemirsa sepanjang masa setelah menghadapi kompetisi yang kuat dari SCMA (PT Surya Citra Media Tbk) dan VIVA (PT Visi Media Asia Tbk),\" ungkapnya.
Pangsa pasar pemirsa MNCN terus membaik pada Desember 2014, dan menempati peringkat teratas dengan market share sebesar 34,1 persen, naik 170 basis poin (bps) secara bulanan (MoM). Kenaikan pangsa pasar itu, menurutnya, terutama didukung oleh MNC TV yang dulu dikenal dengan nama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).
Sementara pangsa pasar SCMA yang terdiri atas SCTV dan Indosiar turun 120 basis poin secara MoM menjadi 27,8 persen dan VIVA yang di dalamnya ada TVOne dan ANTV datar pada market share sebesar 18,6 persen. \"Sedangkan pangsa Trans Group turun 60 bps secara MoM menjadi 15,2 persen,\" terusnya.
MNCN, menurut tim analis Mandiri Sekuritas, juga menjadi pemimpin di tayangan pada primetime (jam tayang utama) dengan 31,4 persen pangsa pemirsa berkat perbaikan dari MNC TV dan ditayangkannya semi-final dan pertandingan final AFF Suzuki Cup 2014. \"MNC TV mencatat 60 bps peningkatan pangsa pemirsa secara MoM,\" paparnya.
Sementara pangsa pemirsa SCMA pada primetime turun menjadi 30,7 persen dengan pangsa pasar setelah SCTV turun 100 bps dan Indosiar turun 30 bps secara MoM. \"Kami juga melihat bahwa ANTV memakan pangsa pemirsa SCTV dengan tayangan drama India di jaringan itu, seperti Mahabharata dan Jodha Akbar, yang naik signifikan dari segi peringkat,\" ujarnya.
Selain itu, VIVA juga memperkenalkan drama Turki berjudul King Suleiman di ANTV yang juga memeroleh sambutan cukup positif. Secara keseluruhan, menurutnya, ANTV mencatat pangsa pemirsa 21 persen. Sementara bagian Trans Group tetap datar pada 13,1 persen pada primetime.
Sementara itu, terkait dengan status kepemilikan MNCTV, manajemen MNCN menyadari betapa pentingnya untuk memertahankan salah satu aset bisnisnya itu agar tetap menjadi bagian grup bersama stasiun TV lain yang dimiliki terutama RCTI dan Global TV.
MNCN mengantongi senjata berupa putusan dari Badan Arbitrase Nasional (BANI) untuk melawan kubu Tutut yang mengantongi kemenangan di pengadilan umum yang sudah berkekuatan hukum tetap setelah Mahkamah Agung (MA) melalui pengadilan di tingkat Peninjauan Kembali (PK) tetap memenangkan putri sulung mantan presiden Soeharto (almarhum) itu.
Corporate Secretary MNCN, Syafril Nasution, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa BANI mengabulkan permohonan atau gugatan yang diajukan oleh PT Berkah Karya Bersama untuk melawan Tutut. \"Kepemilikan Berkah terhadap 75 persen saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) adalah sah adanya,\" ungkapnya. CTPI adalah badan hukum untuk MNCTV (eks TPI).
Dengan disahkannya kepemilikan Berkah atas CTPI itu, menurut Syafril, dapat dipahami sebagai penegasan atas keabsahan kepemilikan MNCN terhadap stasiun TV itu. Sebaliknya, kubu Tutut juga sudah mendeklarasikan untuk menghidupkan kembali brand TPI dan merebut kembali kepemilikan stasiun TV yang sudah berdiri sejak era Orde Baru itu.
(gen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: