Pencarian Airasia Habiskan Rp 537 Juta
JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) FHB Soelistyo membeberkan besaran angka yang dikeluarkan oleh tim SAR gabungan dalam aksi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang 28 Desember 2014 lalu. Angkanya mencapai Rp 537 juta. Angka tersebut dikatakan oleh Soelistyo baru catatan kasar untuk operasi selama 16 hari.
Hal tersebut diungkapkan pria kelahiran Jogjakarta itu saat melakukan rapat bersama Komisi V DPR RI kemarin (20/01). \"Itu baru gambaran,\" ungkapnya.
Soelistyo pun masih enggan membeberkan secara detail plot penyebaran pengeluaran tersebut. dia hanya mengatakan, sebagian besar pengeluaran digunakan untuk biaya operasional kapal dan pesawat, seperti bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan. Terlebih, untuk kapal-kapal besar yang digunakan selama operasi 16 hari di Selat Karimata dan sekitar teluk Kumai, Kalimantan Tengah.
Seperti diketahui, dalam operasi pencarian pesawat nahas itu, Basarnas menggunakan sekitar 28 kapal dan 15 pesawat. Jumlah itu pun tanpa mengkalkulasi kapal dan pesawat bantuan dari luar negeri. Sebab, mereka telah menggunakan BBM yang telah disiapkan oleh masing-masing negara. \"Ini pun kami telah mendapat banyak bantuan dari masyarakat dan pemerintah setempat dalam proses pencarian, seperti makanan dan BBM untuk keperluan di darat,\" jelasnya. Selain itu, bantuan BBM juga telah diberikan oleh sejumlah perusahaan minyak seperti Total E&P Indonesie saat operasi berlangsung.
Untuk penutupan dana ini sendiri, Soelistyo enggan memberikan jawaban. Dia menekankan jika saat ini operasi pencarian masih terus berlangsung. \"Itu nanti. Kami masih fokus pada proses pencarian yang masih terus dilakukan,\" tegas jendral bintang tiga itu. (mia/end)
Sebelumnya, Soelistyo sempat menyebut jika pihaknya tidak memiliki dana siap pakai sebesar milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana tersebut pun hanya diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan operasi awal, bukan operasi lanjutan.
(mia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: