Tiongkok Bangun Smelter di Sulawesi
Setelah Macrolink Group Akusisi PT Central Omega
JAKARTA-Perusahaan asal Tiongkok, Macrolink Group, berminat untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) mengikuti kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan pertambangan di Indonesia membangun fasilitas itu. Perusahaan itu masuk melalui PT Central Omega Resources Tbk (DKFT).
Dirut DKFT Kiki Hamidjaja mengatakan, pihaknya telah menerima kehadiran Macrolink Group untuk bersama-sama mengelola anak usaha yang akan membangun smelter di Morowali, Sulawesi Tengah. \"Pada 23 Januari 2015 telah terjadi perubahan susunan pemegang saham pada entitas anak, PT COR Industri Indonesia,\" kata Kiki dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (27/1).
Macrolink Group masuk menjadi pemilik sebesar 40 persen saham PT COR Industri Indonesia setelah mengakuisisi sebanyak 56.400 saham perusahaan itu. Akuisisi dilakukan atas nama PT Macrolink Nickel Development (MND). Sebesar 60 persen selebihnya masih digenggam oleh DKFT.
Kiki tidak menyebut berapa nilai akuisisi 40 persen saham COR Industri Indonesia oleh Macrolink itu. Yang pasti, seluruh pihak sepakat untuk membangun smelter feronickel di Morowali, Sulawesi Tengah.
MND sendiri disebut sebagai anak usaha Macrolink Group, sebuah grup perusahaan dari Tiongkok yang memiliki usaha bergerak di berbagai bidang antara lain: real estate, minyak bumi, pertambangan, smelter, kimia, keuangan, dan lainnya. \"Perseroan (DKFT) dan MND telah membuat nota kesepahaman untuk membangun smelter Blast Furnace dengan kapasitas 300 ribu ton feronickel per tahun dan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 200 ribu ton feronickel per tahun,\" ulasnya.
Untuk tahap pertama akan dibangun smelter dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun. Kapasitas tahap pertama itu dijadwalkan akan beroperasi pada awal 2016.
Sementara itu, hingga awal 2015, ratusan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral dan batubara (Minerba) bersedia membangun smelter untuk mengolah hasil tambang. Mereka adalah pemegang kontrak karya (KK) dan perjanjian karya perusahaan penambangan batubara (PKP2B), baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu perusahaan tambang tersebut adalah PT Freeport Indonesia yang membangun smelter di Gresik, Jawa Timur.
(gen/agm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: