Tingkatkan Produktivitas Melalui Mekanisasi
Menjamin Standardisasi Hasil Garapan Tebu
MALANG - PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) terus berupaya meningkatkan produktivitas gula. Kali ini, PTPN X bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendorong peningkatan jumlah produk tebu melalui mekanisasi. Selain menguntungkan, cara ini membuat budi daya tebu menjadi lebih efisien dan efektif.
Dalam kerja sama ini, BNI berkomitmen untuk menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada petani tebu melalui PTPN X senilai Rp 100 miliar. \"Dana tersebut diberikan dalam bentuk modal lunak bagi petani binaan PTPN X. Ini untuk mendorong mekanisasi,\" kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN X Djoko Santoso, pada Rabu (28/1).
Direktur Produksi PTPN X Sutaryanto mengatakan mekanisasi adalah salah satu cara untuk memacu produktivitas lahan tebu. Dengan sistem ini, waktu pengerjaan tebang, muat, dan angkut tebu dari lahan ke pabrik gula dapat lebih cepat.
Selain itu, mekanisasi dapat menjamin standardisasi hasil garapan karena semua garapan dilakukan dengan mesin. Sehingga mampu menekan tingkat kehilangan bahan tebu saat terangkut ke pabrik gula. \"Hasilnya maksimal daripada cara manual atau memakai tenaga manusia. Pekerjaan lebih cepat dan hemat, namun hasilnya lebih banyak,\" kata Sutaryanto.
Mekanisasi sangat cocok dengan keadaan saat ini. Yakni, terjadi kelangkaan tenaga kerja di sektor budi daya. \"Cukup susah mencari tenaga kerja yang benar-benar mampu melakukan proses tebang, angkut, dan muat tebu,\" tambah dia.
Tahun ini, PTPN X memiliki target dapat merealisasikan mekanisasi dalam lahan seluas 8.800 hektare. Hal tersebut akan diterapkan di plain cane (tanaman tebu yang belum dikepras) dan ratoon (tanaman tebu baru). \"Target mekanisasi ini dapat meningkatkan produk tebu rata-rata 90 ton per hektare. Kalau sebelumnya (manual) hanya rata-rata 85 ton per hektare,\" tambah Djoko.
Target luas itu jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode 2013/2014, yakni sekitar 3.000 hektare. Terbagi atas 1.000 hektare lahan tebu miliki petani binaan atau tebu rakyat (TR), dan 2.000 hektare lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN X. Lalu, mekanisasi juga diharapkan mampu meningkatkan rendemen tebu menjadi minimal 8,2 persen.
Untuk mencapai target itu, PTPN X terus berupaya meningkatkan kesadaran mekanisasi kepada seluruh petani tebu. Salah satunya dengan menggelar workshop di Malang yang melibatkan 150 petani tebu dari 11 pabrik gula milik PTPN X. \"Dalam workshop, petani dapat memberikan testimoni keberhasilan penerapan mekanisasi. Mereka berbagi pengalaman serta mendorong petani yang lainnya,\" ujar Djoko.
Tidak hanya sebatas itu, setelah workshop, PTPN X berencana memilih beberapa petani tebu untuk mengikuti studi banding di Pabrik Gula Bunga Mayang di Lampung dan Thailand. \"Ini sangat bagus untuk menambah pengalaman. Mekanisasi adalah sebuah investasi yang dapat membawa keuntungan banyak,\" katanya.
(bri/tia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: