Mensos Akan Kunjungi SAD di Jambi
JAMBI – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa akan mengunjungi Suku Anak Dalam (SAD) yang krisis pangan di Jambi. Mensos akan mengunjungi dua SAD yang sakit di RSUD Hamba. Kemudian mengunjungi SAD di Desa Jelutih Kabupaten Batanghari, Jumat (13/3), besok.
Kedatangan Mensos didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Hartono Laras. Staf Ahli Menteri, Wawan Mulyawan. Staf Khusus Mensos, Mas’un, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, dan Karo Humas Kemensos Beni Satya Nugroho.
“Ini berdasarkan surat yang dikirim dari Kemensos ke Pemerintah Provinsi Jambi,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Provinsi Jambi, Sarifudin. Mensos nantinya akan memberikan bantuan sembako kepada warga SAD yang krisis pangan.
“Yang jelas bantuan beras. Ibu Mensos datangnya pagi, ke lokasi mungkin jam 2,” akunya. Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) mengaku sudah mengetahui 11 Orang Rimba yang meninggal beberapa waktu lalu itu. Meski demikian, dia belum mendapatkan laporan dari Dinas Sosial Provinsi Jambi.
“Belum dilaporkan kepada saya,” akunya.
Kata dia, meninggalnya Orang Rimba itu sesuatu yang tidak lazim. Apalagi Pemerintah Provinsi Jambi selalu memperhatikan SAD.
“Nanti saya panggil Dinas Sosial. Mengapa bisa terjadi,” tegasnya.
Selama ini, dikatakan HBA, kebutuhan Orang Rimba selalu dipenuhi. Baru-baru ini Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat membantu pembuatan rumah untuk Orang Rimba.
Untuk diketahui, 11 Orang Rimba di TNBD di Kabupaten Sarolangun Jambi meninggal secara beruntun. Kematian mereka akibat kesulitan mendapatkan pangan yang layak dan air bersih.
Kematian beruntun itu menyerang tiga kelompok Orang Rimba di bagian timur TNBD Kabupaten Sarolangun-Batanghari. Yakni kelompok Tumenggung Marituha, Tumenggung Ngamal dan Tumenggung Nyenong.
“Mereka saat ini tengah dihantui kematian beruntun yang menyerang sejumlah orang di kelompok ini,” kata Fasilitator Kesehatan KKI WARSI, Yomi Rivandi.
Kini, dua orang kembali dirawat di RSU Hamba Batanghari. Keduanya adalah Mrute (12) dan Cipak (1). Mereka dibawa oleh Yomi, pendamping Fasilitator Kesehatan WARSI ke RSU Hamba Muarabulian pada Sabtu (7/3) lalu.
Berdasarkan informasi, Mrute dan Cipak mengalami demam sejak Selasa (3/3). Namun pada Sabtu lalu, kondisi Mrute dan Cipak semakin mlemah. Berdasarkan keterangan Yomi, semenjak bulan Januari hingga Maret ini, sudah terdapat 6 warga SAD yang meninggal dunia. Termasuklah bapak dari Mrute dan Cipak. Kasus ini bisa dikatakan sudah cukup memprihatinkan. Pasalnya, yang biasanya sakit hanya satu orang, namun saat ini sudah berbarengan hingga dalam jarak waktu yang singkat.
“Hampir setiap hari selalu ada warga SAD yang dibawa berobat ke Puskesmas Luncuk,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: