>

Menag Kunker Ke Jambi

Menag Kunker Ke Jambi

Angin Segar Bagi IAIN

JAMBI - Menteri Agama (Menag) H Lukman Hakim Syaifuddin (20/8), direncanakan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi. Kedatangan Menag ini membawa angin segar untuk transformasi IAIN kedepan. Apalagi, kunjungan kerjanya ke IAIN ini menjelang penetapan rektor IAIN STS Jambi, Oktober 2015 mendatang.

Ketua Senat IAIN STS Jambi, Prof H Lias Hasibuan MA, mengharapkan, kehadiran Menag ke Jambi bisa menggali informasi yang berkaitan dengan calon rektor. Baik pengalaman maupun kinerja kandidat calon rektor tersebut.

“Kita sangat berharap, kedatangan pak Menteri ke Jambi bisa menggali dan mengetahui informasi yang berkaitan dengan calon ini. Baik itu kinerja maupun pengalaman. Di evaluasi lah intinya, kinerja para kandidat ini dan benar-benar dipertimbangkan, agar IAIN maju,” ungkapnya.

Menurutnya, kandidat rektor IAIN kedepan haruslah rektor yang benar-benar ingin memajukan IAIN, bukan atas dasar kepentingan sekelompok orang maupun pihak-pihak tertentu.

“Rektor itu kan mandataris warga kampus, ya harus punya power dan inovasi. Harus mampu mendorong perubahan di lingkungan dan lembaga, bukan kepentingan orang-orang tertentu apalagi pengusaha,” ungkapnya.

Diterangkannya, tugas rektor IAIN lima tahun kedepan tidaklah mudah, apalagi lima tahun kedepan IAIN tengah bertransformasi menuju UIN.

“IAIN ini sudah lama sekali ingin menjadi UIN. Rintisan rektor terdahulu mental. Efeknya, kita terlambat dari Medan dan Palembang yang telah dahulu maju. Untuk itu, kita berharap, Pak Menteri benar-benar mempertimbangkan siapa rektor kita kedepan,” sebutnya.

Untuk diketahui, pemilihan rektor IAIN ini cukup menyita perhatian publik. Pasalnya, disela berlangsungnya proses pemilihan, Rektor IAIN saat ini, H Hadri Hasan, yang juga kandidat calon rektor dan Ketua MUI Provinsi Jambi, diperiksa Kejati terkait pembangunan Gedung Pascasarjana untuk S2 dan S3 yang dikabarkan menelan anggaran sebesar Rp 7 Miliar dan kegiatan Praktikum Mahasiswa yang dilaksanakan perfakultas dalam setiap tahunya dengan anggaran Rp 2 M.
    Disamping itu, Kejati juga menyoroti sejumlah pembangunan sarana dan prasarana di ruang lingkup IAIN 2012 hingga 2014.

Tidak hanya itu, kasus plagiator juga menerpa salah satu kandidat rektor, bahkan permasalahan itu dikabarkan menjadi isu hangat dikalangan akademisi Nasional.

Sejumlah mahasiswa, baru-baru ini bahkan sempat mendemo pihak kampus dan senat, meminta agar Prof Hasbi, yang dituding melakukan plagiator ditolak sebagai kandidat rektor.  Namun belum lama ini, ia mengklaim, kasus yang menimpa dirinya itu sudah clean and clear.

(fth)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: