>

Asap, 500 Penerbangan Dicancel

Asap, 500 Penerbangan Dicancel

Lagi Jokowi Rencana ke Jambi

JAMBI - Sejak sebulan terakhir Jambi hampir semua aktivitas warga terganggu akibat kabut asap. Bahkan generasi muda Jambi menganggap pemerintah abai terhadap kabut asap yang sudah menelan korban jiwa.

                “Pemerintah sudah abai akan keselamatan masyarakat Jambi. Untuk Jambi kejadian ini 18 tahun, tetapi tidak ada solusinya,” ujar Hajrin saat ditemui kemarin.

Makanya pihaknya berharap, semua elemen yang ada di Jambi melawan bahaya asap. Mulai dari penyebab hingga bahaya yang ditimbulkan akibat asap serta mereka yang membakar lahan yang menyebabkan asap.

                “Kita ingin pemerintah serius mengatasi masalah ini. Kebakaran lahan sudah kejadian tiap tahun. Pemerintah harus tanggap dan cepat mengatasi ini, jangan sampai banyak korban lagi dari asap ini,” harapnya.

Sementara itu, selama asap ini, pihak otoritas Bandara Sultan Thaha Jambi sudah membatalkan 500 kali penerbangan komersil dari dan ke Jambi.

Manager Operasional Bandara Sultan Thaha Jambi, Gurit Setiawan mengatakan, jika jarak pandang aman,  setiap harinya total ada 36 penerbangan dari dan ke Bandara Jambi tersebut. \"Sudah hampir satu bulan ini penerbangan masih lumpuh dan  belum ada aktivitas penerbangan komersil yang berjalan,\" katanya.

Selain itu, kata Gurit bahkan maskapai Garuda Air telah membatalkan semua penerbangan menuju Jambi sampai dengan tanggal 15 Oktober 2015. Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Jambi menyebutkan, kabut asap yang menyelimuti wilayah Provinsi Jambi masih memburuk dan juga masih dipengaruhi oleh kabut asap kiriman dari wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Apalagi arah angin dari selatan menuju ke utara Provinsi Jambi.
\"Dengan kondisi seperti ini, kami prediksi kabut asap masih akan menyelimuti Jambi kedepan dan kondisi jarak pandang masih terus  memburuk atau dibawah normal,\" kata Prakirawan cuaca, Gumilang Denadyan.

Untuk titik api di Provinsi Jambi, kemarin terpantau dari Aqua-terra ada 9 Hot Spot atau titik api, yang Confidencenya rata-rata 80 persen. Bahkan dari 9 titik tersebut ada 4 titik yang Confindencenya  mencapi 100 persen, artinya itu sudah bisa dipastikan Api yang sedang membara di permukaan. “semuanya terletak di Daerah Kumpeh Muaro Jambi,” Pungkasnya.

Sementara, Ahmad Abdul Basith, Remaja yang tinggal di Telanaipura Kota Jambi, mengatakan Kabut Asap yang masih menyilimuti Jambi ini, sangat mengkhwatirkan, karena selain menggangu segala aktifitas masyarakat, kesehatan masyaratkat, juga menggangu belajar mengajar “ kami pelajar ni yang susah, sekolah di luburkan, kulyah tidak efektif karena merasa terganggu akibat kabut asap,” Kata Mahasiswa Universitas Jambi tersebut, kepada harian ini, kemarin (6/10).

Ali Ahmadi, juga menyangkan Pemerintah, yang dinilai lamban dalam menangani bencana Asap tahunan ini, pemerintah ataupun penegak hukum belum maksimal dalam mengungkap dalang dalang dibalik kebakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap berkpanjangan ini. “Pemerintah dan penegak hukum harusnya lebih tegas terhadap pelaku pembakaran lahan. Jika perlu Izinnya di Cabut,” Pungkas Remaja yang tinggal di Kota baru, kemarin (6/10).

Komisi II DPRD Provinsi Jambi sendiri berencana memanggil Dinas Perkebunan dan Kehutanan Provinsi Jambi membahas terkait bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. \"Kami minta dinas perkebunan dan dinas kehutanan dan SKPD terkait serius tangani asap ini, karena sudah sangat berbahaya dan mengkhawatirkan,\" kata Suprianto, Sekretaris Komisi II, DPRD Provinsi Jambi, kemarin.

Sejauh ini, dia menilai SKPD terkait kurang serius dalam menangani asap. Untuk itu ia sangat mendukung dan meminta bencana ini menjadi bencana nasional. Dengan demikian, seluruh tim penanganan bencana pusat akan bisa membatu untuk menangani bencana yang ada di Jambi.

\"Karena asap ini sudah 2 bulan, tapi tidak ada upaya serius, tidak berakhir juga,\" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: