Panen Padi di Tanjabtim, Kurang Maksimal
MUARASABAK - Walaupun mendapatkan predikat sebagai salah satu lumbung pangan di Provinsi Jambi, tapi menurut Kadispertan Provinsi Jambi, Ir. Amrin Aziz MSi di sela-sela kunjungannya ke Tanjabtim saat menghadiri panen padi di Desa Simpang Datuk Kecamatan Nipah Panjang mengatakan, hasil pertanian panen padi di Tanjabtim masih kurang maksimal.
Pasalnya Tanjabtim menghasilkan padi hanya di bawah 8 ton. \"Yang sudah menghasilkan 8 ton seperti di Kabupaten Merangin, Sarolangun, Kerinci dan Kabupaten Bungo, yang lain termasuk Tanjabtim masih di bawah itu,\" katanya.
Dikatakannya, untuk mencapai padi hingga 8 ton, dibutuhkan keseriusan dan profesionalisme dalam mengurus lahan padi. Sebab mengurus padi seperti mengurus anak sendiri. \"Kebutuhan harus diketahui, saat membutuhkan pupuk malah diberikan pupuk, nah saat tidak membutuhkan malah tidak dikasih, kelebihan pupuk kan juga tidak bagus,\" jelasnya.
Disini juga dibutuhkan peran serta Dinas PU Tanjabtim, untuk mengatur permasalahan air yang selama ini menjadi kendala saat musim kemarau dan tentunya masalah yang dikeluhkan kelompok tani. \"Harapan kami di Tanjabtim bisa mencapai 8 ton baru dianggap sukses,\" terangnya.
Memang dari seluruh Provinsi di Indonesia, baru 12 Provinsi yang sudah bekerjasama dengan asuransi, bila ada gagal panen yang dialami petani, beberapa Provinsi di Sumatera yang telah menjalankan seperti Provinsi Lampung, Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Selatan.
\"Provinsi Jambi, Bengkulu dan Provinsi Bangka Belitung belum melaksanakan. Kami usahakan tahun ini bisa bekerjasama dengan asuransi, besaran ganti rugi yang bakal diterima kalau padi gagal panen antara Rp 6 juta hingga 7 juta,\" tandasnya
. (yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: