Internet Sabang ke Merauke Secepat di AS

 Internet  Sabang ke Merauke Secepat di AS

Google Terbangkan Ratusan Balon Internet

  MOUNTAIN VIEW - Mengakses internet cepat di setiap jengkal tanah di Indonesia, mulai Sabang sampai Merauke, saat ini masih menjadi impian. Raksasa telekomunikasi Google membuka kemungkinan impian itu menjadi kenyataan melalui Project Loon. Yaitu, proyek pengadaan akses internet lewat balon. Proyek tersebut diumumkan secara resmi untuk dimulai kemarin.

 Lewat proyek itu, Google akan menerbangkan ratusan balon dengan pemancar internet ke seluruh wilayah Indonesia yang selama ini sulit mendapat akses karena sulitnya pembangunan menara pemancar di sana.

 Jawa Pos yang hadir di kompleks kantor Google (Googleplex) menyaksikan Google sangat bergembira menyambut proyek tersebut. Untuk mengungkapkannya, sebuah seremoni istimewa namun sederhana diselenggarakan di tempat yang selama ini dikenal paling tertutup karena dikhususkan untuk menggarap proyek-proyek rahasia Google tersebut, yakni halaman dalam Google X di Mountain View, California, kemarin waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

 Acara pada sore yang cerah itu semakin spesial ketika salah seorang pendiri dan orang nomor satu Google, Sergey Brin, di luar dugaan hadir langsung untuk memberikan sambutan dan ikut dalam jumpa pers. Aktivitas yang sangat jarang dilakukan Brin yang kini semakin sibuk karena memimpin perusahaan Alphabet, perusahaan induk Google.

 Suguhan sate, buah, dan kue-kue supersehat dari Google membuat acara setengah jam itu berlangsung meriah, namun tetap khidmat. Kekecewaan tim eksekutif Google atas pembatalan mendadak kunjungan Presiden Jokowi yang sebelumnya muncul tidak terlihat lagi.

 Saat memberikan sambutan, Brin langsung menyatakan terima kasih kepada perwakilan pengusaha dan pemerintah Indonesia yang datang jauh-jauh ke kantornya untuk sebuah momen terpenting bagi Google. Dia menyebutkan, Project Loon di Indonesia merupakan kesempatan bagi Google untuk mewujudkan salah satu misi terbesar mereka, yakni memberikan akses internet kepada sebanyak-banyaknya orang di dunia.

 ‘’Jarak yang memisahkan rakyat Indonesia secara fisik yang selama ini merenggangkan ikatan emosional di antara mereka sebentar lagi berakhir,’’ujar Brin yang tampil santai dengan kostum joging, bersepatu kets biru merek Asics, dan bercelana sport pendek.

 Selanjutnya, dia mengingatkan, banyak warga di pulau-pulau seperti di Indonesia yang harus menaiki bukit agar mendapat sinyal. ‘’Dalam kehidupan sehari-hari, keluar dari jangkauan komunikasi adalah hal yang menyehatkan bagi kita,’’ungkap Brin.

 ‘’Namun, kalau tidak memiliki akses informasi dan kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang terpenting tersebut terjadi dalam kehidupan sehari-hari, itu adalah problem yang harus dicarikan jalan keluar,’’lanjut Brin yang bersama koleganya, Larry Page, membangun Google dari sebuah garasi 17 tahun lampau dan kini menjadi ikon Silicon Valley.

 Google memulai uji coba Project Loon tahun depan dan akan berlangsung selama 12 bulan. ‘’’Kami tidak punya misi komersial dalam proyek ini,’’tegas Mike Cassidy, vice president Project Loon Google.

  Untuk menjalankan Project Loon, Google menggandeng mitra lokal, yakni tiga operator terbesar di Indonesia, Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. ‘’Kami berfokus menyediakan balon, sedangkan mereka akan mengurusi aspek komersial, mulai marketing, distribusi, hingga billing (penentuan tarif, Red,’’ jelas Cassidy yang didampingi Presiden Direktur Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO Indosat Alex Rusli, dan CEO XL Axiata Dian Siswarini. Berbeda dengan Brin, mereka berempat kemarin hadir dengan setelan formal.

    Secepat Amerika

  Project Loon atau Loon for All merupakan proyek Google yang dimulai Juni 2013. Indonesia merupakan negara keempat yang dijadikan lokasi uji coba setelah Selandia Baru, Australia, dan Brasil. Proyek itu bertujuan meningkatkan atau memperluas daya jangkau sinyal pemancar seluler dengan menggunakan balon udara untuk mengakses data melalui internet seperti yang selama ini dipancarkan lewat menara based transmission station (BTS) atau lewat jaringan kabel serat optik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: