>

“Pak Presiden Perbaiki Sekolah Kami”

“Pak Presiden Perbaiki Sekolah Kami”

SAD Minta Listrik

JAMBI – Pemimpin memang tempat rakyat mengadu segala persoalan kehidupan. Itulah yang disampaikan Murid SD 181 Kota Jambi, maupun warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun kemarin. Dalam kesempatan kunjungan Presiden RI, Jokowi pagi kemarin, murid SDN No 181/IV Kelurahan Lebak Bandung Kecamatan Jelutung, Suci menyampaikan unek-uneknya.

 “Pak Presiden tolong, baiki sekolah kami, yang masih papan, mudah-mudahan bisa dibangun yang bagus agar kami bisa belajar tenang,” tegas lugu.

Permintaan inipun mendapat respons positif dari pemerintah. SD tempat Suci belajar tersebut mulai tahun depan akan direhab. Tak tanggung-tanggung, sekolah inipun akan dibuat sebagai pilot project sekolah aman asap.

Inilah mungkin hikmah yang diperoleh dari kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana kemarin. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan menyatakan, di sekolah ini nanti akan dipasang alat penyaring asap.

            Dengan alat itu, udara luar masuk ke dalam, kelas akan bersih. Sehingga dengan ruang kelas yang bebas asap, anak-anak tetap bisa belajar dengan tenang. “Nanti ada tamanan untuk mengurangi polutan. Kita akan rehab sekolah ini,” kata Jokowi, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan.  Ditambahkan Anis, kelas aman asap akan menggunakan membrane sehingga udara disaring dan udara di dalam menjadi bersih.

“Sehingga bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Anis. Anis menjanjikan akan memasang membaran ini di 9 Provinsi pada 170 ribu kelas, termasuk SDN 181. “Harganya murah sekitar Rp 200-300 ribu per kelas ditambah exhaust dan tanaman untuk mengurangi polutan,” ucap Anies.

Alat ini sudah diujicobakan di Sumatera Barat. Alat ini berhasil menurunkan ISPU dari 280 di dalam ruang kelas turun menjadi 70.‎

Kepala SDN 181/IV Kota Jambi, Meliya Sinarita, mengatakan, sekolah yang berdiri sejak 1982 lalu ini telah meluluskan ribuan siswa. Kini, jumlah siswa dari kelas I hingga kelas VI, 116 siswa, laki-laki 53 siswa, perempuan 63 siswa. Ruang kelas untuk proses belajar mengajar hanya 6 ruangan.

Sejak berdiri 1982 lalu, belum ada rehab permanen yang dilakukan Pemerintah Kota Jambi. Padahal sekolah ini berada di lingkungan Kota Jambi, yaitu RT 33 Kelurahan Lebak Bandung Kecamatan Jelutung.

Jumlah guru di sekolah ini hanya 7 orang dan 8 orang termasuk Kepala Sekolah. 2 PNS, 1 CPNS dan 4 orang lainnya honor. Meliya berharap ada tambahan guru PNS di sekolahnya itu.

“Berharap guru honor juga jadi PNS,” pintanya. Setiap tahun, SDN 181/IV selalu mengajukan rehab permanen terhadap sekolah. Karena kondisi siswa sudah tak layak lagi. Bahkan sering siswa jatuh karena lantai tak rata.

“Ada yang tak bisa lagi kita pijak. Kita pasang tanda hitam agar papan itu tak dipijak oleh anak-anak,” akunya. Lantai bukan terbuat dari kayu bulian. Semua hanya papan biasa. Tak hanya minta rehab, pihak sekolah guja sudah mengajukan tambahan guru, tapi, belum terealisasi.

“Kita tak punya guru olahraga. Waktu Menteri datang, kami tidak ngomong minta bantuan, karena tak sempat, Pak Menteri fokus masalah asap,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: