THE BLUES BERKUBANG KRISIS
CHELSEA V DYNAMO KIEV
LONDON – Beberapa hari lalu Ramires mengklaim bahwa seluruh pemain Chelsea berada di belakang Jose Mourinho. Namun, belakangan ini, mulai beredar itu tentang pemberontakan yang dilakukan sejumlah pemain yang merasa tidak puas terhadap kepemimpinan The Special One. Situasi inilah yang sedang terjadi dalam ruang ganti Chelsea yang dinihari nanti akan melakoni laga vital melawan Dynamo Kiev di ajang Liga Champions.
Ya, The Blues sedang berkubang krisis. Apa yang diutarakan Ramires mengenai dukungan para pemain kepada Jose Mourinho, langsung disangkal oleh sejumlah media ternama di Inggris dan Italia. Faktanya, menurut sejumlah media, kamar ganti tim sedang terbelah ke dalam dua kubu.
Kubu pertama adalah mereka yang masih mendukung Mourinho. Kubu kedua dihuni para pemain yang membangkang terhadap The Special One. Di tengah-tengah, ada segelintir pemain yang memilih bersikap netral. La Gazzetta dello Sport, misalnya, melaporkan dalam edisi terbarunya perihal peta koalisi di ruang ganti The Blues.
Para pemain seperti Oscar, Nemanja Matic, Radamel Falcao, Cesar Azpilicueta dan Branislav Ivanovic berada di kubu yang keras melawan otoritas Mourinho. Di kubu lain ada Thibaut Courtois, Cesc Fabregas, Diego Costa, John Obi Mikel, Ramires, Gary Cahill, John Terry, Kurt Zouma dan Asmir Begovic yang masih loyal kepada pelatih asal Portugal itu. Sedangkan sejumlah pemain seperti Eden Hazard dan Willian memilih bersikap netral.
Tak ada yang tahu apa yang menjadi pemicu terciptanya perpecahan di ruang ganti. Namun hal itu tampaknya tak lepas dari buruknya performa Chelsea sepanjang musim ini. Di Premier League, The Blues menelan enam kekalahan dari 11 pertandingan sehingga terperosok ke peringkat 15. Sementara, di ajang Capital One Cup, John Terry dan kawan-kawan tersingkir setelah kalah darin Stoke City.
Performa di Liga Champions tak jauh berbeda. Dari tiga pertandingan, Chelsea hanya meraih empat poin dan harus puas duduk di peringkat tiga klasemen sementara Grup G. Catatan ini sangat memalukan mengingat Grup G dihuni oleh tim-tim medioker seperti FC Porto, Dynamo Kiev dan wakil Israel, Maccabi Tel Aviv.
Dinihari nanti Chelsea diwajibkan meraih kemenangan saat menjamu Kiev di Stamford Bridge. Jika kalah, maka peluang mereka untuk lolos ke fase knock out akan semakin terancam. Mourinho sendiri mencoba tetap tenang menyikapi posisi timnya di Grup G dan situasi di ruang ganti.
”Ini laga besar. Kami tak boleh kalah dari Kiev. Kami masih bisa finish di peringkat satu, dua, atau tiga dan jelas kami ingin finish di zona dua besar,” kata Mourinho seperti dilansir Four Four Two.
Tak ada yang bisa menjamin Mourinho dapat mewujudkan keyakinannya itu. Yang jelas, selama krisis di ruang ganti masih berlanjut, maka selama itu pula Chelsea tak akan pernah menemukan lagi konsistensinya seperti musim lalu, ketika mereka menjadi tim terbaik di pentas Premier League.
(ish)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: