>

Prajurit Korem Wajib Bisa Menembak

   Prajurit Korem Wajib Bisa Menembak

Melihat Kegiatan Rutin TNI-AD

Kemampuan menebak salah satu kemampuan dasar militer. Menembak mutlak dikuasai oleh setiap prajurit hingga tingkat mahir. Untuk memenuhi tuntutan itu, Korem 042/gapu terus mengadakan latihan guna mendukung tercapainya profesionalitas prajurit bagi kepentingan satuan.

M HAFIZH ALATAS

LAPANGAN tembak Korem 042/Garuda Putih Pal 17 dihijaukan dengan pakaian Dinas Lapangan (PDL). Mereka memakai topi rimba TNI. 242 personil Korem itu mengikuti latihan menambak. Yang terdiri perwira, bintara dan tamtama. Ini merupakan latihan rutin.

Latihan dipimpin Kapten Caj Sugiyanto. Mereka menggunakan beberapa jenis senjata. Diantaranya, 131 prajurit megang senjata senapan. 38 prajurit menggunakan pistol FN-46. 38 prajurit menggunakan pistol Tim Intelrem (TT). 35 prajurit mengunakan pistol Walthers 22 RL.

Mereka berjejer di bawah terik matahari dengan wajah yang ditetesi keringat. Tapi, tetap fokus membidik sasaran. Jarak penembak dengan sasaran berfariasi. Prajurit yang menggunakan senapan harus siap menembak dengan jarak 100 meter dari sasaran. Sedangkan prajurit yang menggunakan pistol harus menembak 25 meter dari sasaran.

Para Prajurit dibekali dengan 30 butir peluru tajam, untuk membidik sasaran dengan tiga sikap. Mereka harus menggunakan 10 butir peluru untuk menembak dengan sikap tiarab. Setelah itu prajurut harus menggunakan 10 butir peluru tajam dengan sikap menembak duduk dan 10 butir peluru lagi harus digunakan dengan sikap menembak berdiri.

”Poin keberhasilah menembak itu, ada angka dilesan (sasaran), yang mengenai titik hitam itu pionnya sempurnya, yakni 10,” kata Kapenrem Mayor Inf Imam Syafei. Latihan ini merupakan program rutin TNI setiap triwulan. Ini merupakan latihan  menembak senjata triwulan ke IV 2015.

Kemampuan menebak, merupakan salah satu kemampuan dasar kemiliteran. Mutlak harus dikuasai setiap prajurit hingga tingkat mahir guna mendukung teercapainya profesionalitas keprajuritan bagi kepentingan perwujudan kesiapsiagaan satuan dalam rangka menghadapi tugas pokok.

Maksud dan tujuan latihan itu untuk melatih anggota supaya tetap profesional dalam menembak.  

”Semua Tentara harus bisa menembak. Wajib hukumnya TNI bisa nembak, makanya pada tes TNI harus lulus psikologi dan kesehatan,” kata Mayor Imam Syafei. “Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, ini akan dilanjunkan besok (hari ini red),” pungkasnya.

(***)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: