Anomali El Real
MADRID - Para pemain Real Madrid benar-benar hancur dalam el clasico edisi pertama musim ini. Secara hasil mereka dilumat oleh rival abadinya Barcelona dengan skor telak empat gol tanpa balas di Santiago Bernabeu kemarin (22/11). Hal lain yang membuat skuad Real ‘’patah hati’’ adalah sikap suporter Real yang malah memberikan standing ovation buat kapten Barcelona Andres Iniesta ketika ditarik keluar di menit ke-77. Suporter juga berteriak ‘’Mundur Florentino’’ di jeda pertandingan. Siapapun tahu kalau Florentino Perez adalah orang paling berkuasa di klub.
Real yang biasanya menjadi raja di Bernabeu, benar-benar kehilangan ‘’mahkota’’nya kemarin. Kemenangan Barca kemarin juga membuat jarak keduanya di tangga klasemen berjarak enam poin.
Keempat gol yang jadi mimpi buruk Real dihadirkan Luis Suarez pada menit ke-11 dan 74, Neymar dan Andres Iniesta.
Tingginya tensi el clasico pun menghasilkan lima kartu kuning dan satu kartu merah dari saku wasit David Fernandez. Pemain Real yang dikenai kartu kuning yakni James Rodriguez , Sergio Ramos, dan Daniel Carvajal. Sedang Isco diganjar kartu merah pada menit ke-84 usai mengganjal Neymar dengan keras.
Pemain Barcelona pun tak luput dari sanksi kartu kuning. Masing-masing didapat Dani Alves serta Sergio Busquets .
Berbagai analisis langsung bermunculan usai Real mengalami kekalahan keduanya musim ini di La Liga. Mulai tudingan Rafael Benitez yang tak becus meracik strategi, ruang ganti Real yang bergolak dan jenuh kepada sikap pragmatis Benitez, dan yang terburuk Real harus ganti pelatih.
Secara strategi, Real dan Barcelona sama-sama memasang formasi 4-3-3 dalam el classico edisi ke-263 tersebut. Yang membedakan para pemain Barcelona lebih lihai memanfaatkan celah dalam formasi Sergio Ramos dkk.
Analisis mantan pemain Liverpool Jamie Carragher di Daily Mail menyebutkan ‘jenis kelamin’ strategi Benitez tak jelas. Apakah Real akan mengambil inisiatif serangan ataukah justrui bertahan. Keragu-raguan itu lantas dieksplorasi trio gelandang Barcelona Ivan Rakitic, Busquets, dan Iniesta.
Dari statistik fourfourtwo Iniesta punya akurasi operan tertinggi, 95,7 persen. Lalu Rakitic juga 95,7 persen. Lantas Busquets 89,2 persen. Bandingkan dengan trio gelandang Real yang diisi Toni Kroos, Luka Modric, dan James Rodriguez. Kross sukses passing diangka 93 persen. Modric88,5 persen. Serta Rodriguez 79,2 persen.
Tiki taka ala Barcelona pun membuat Barcelona melakukan passing hampir dua kali lebih banyak dari Real. Real total melakukan passing 429 kali dan sukses 354. Barcelona 648 dan sukses 564.
Di lini depan, trio Barcelona Sergi Roberto, Suarez, dan Neymar juga lebih berani melakukan kombinasi. Dalam sepertiga wilayah pertahanan Real, Barcelona melakukan 145 umpan. Real hanya 128 kali di sepertiga wilayah pertahanan Barcelona.
Gaya main Real pun lebih banyak bertumpu dengan umpan crossing ke jantung pertahanan Barcelona. Real 27 kali melakukan umpan silang, sedang Barcelona hanya enam kali. Monotonnya serangan Real pun dibaca dengan gampang oleh bek Barcelona Gerard Pique dan Jeremy Mathieu.
Bicara kemenangan Barcelona kemarin tak adil rasanya kalau hanya memuji briliannya lini depan tim Catalan. Namun juga peran kiper Barcelona Carlos Bravo yang tampil sebagai tembok kokoh di bawah mistar. Empat peluang Real, dua oleh Bale dan dua oleh Ronaldo, dimentahkan kiper Cile itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: