>

S1 Cumlaude Diprioritas Jadi CPNS

S1 Cumlaude Diprioritas Jadi CPNS

JAKARTA - Sempat merebak kabar tahun depan ada alokasi CPNS baru khusus untuk sarjana cum laude. Informasi terus berhembus hingga muncul kabar seleksi mahasiswa bernilai tinggi itu tanpa tes. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) langsung mengklarifikasinya.

 Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik (Hukip) Kementerian PAN-RB Herman Suryatman membenarkan memang bakal disiapkan kuota khusus untuk putra-putri berprestasi. ‘’Pada saat tes CPNS 2014 lalu, kuota sarjana cum laude juga sudah ada,’’ katanya di Jakarta kemarin.

 Namun Herman menjelaskan kuota untuk sarjana berprestasi itu ada aturannya. Tidak asal sarjana ber-IPK tinggi bisa masuk CPNS melalui formasi khusus ini. Diantara ketentuannya adalah sarjana cum laude harus lulus dari perguruan tinggi dengan akreditasi lembaga A dan akreditasi program studi (prodi) A.

 Kalau kampusnya berada di luar negeri, harus mendapat pengakuan resmi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti). ‘’Dan syarat terakhir nilainya harus kategori cum laude,’’jelas dia. Kriteria nilai cum laude adalah IPK di atas 3,50 di skala 4,00.

 Seluruh pendaftar CPNS baru kuota sarjana berprestasi, tetapi akan diseleksi. Hanya saja seleksinya antar sesama sarjana berprestasi. Pengalaman tahun lalu jumlah pendaftar kuota khusus ini jauh lebih banyak dibanding kursi yang tersedia.

 

 Selain ketentuan itu, Herman menjelaskan kuota CPNS baru untuk sarjana cum laude itu tetap merujuk pada Undang-Undang 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Di dalam UU ini diatur bahwa kuota CPNS umum maupun sarjana cum laude tetap harus diusulkan secara resmi oleh instansi pusat maupun daerah. Diantaranya harus ada analisis kebutuhan dari instansi yang nanti menampung mereka. Sampai saat ini Herman menegaskan belum ditetapkan kuota CPNS sarjana cum laude.

 Herman menjelaskan pada dasarnya dibuka kuota CPNS khusus untuk sarjana berprestasi ini untuk meningkatkan SDM aparatur pemerintahan. Dia tidak ingin SDM unggul jebolan kampus-kampus ternama lari ke perusahaan swasta semuanya. Sehingga SDM baru di pemerintahan tinggal mendapatkan sisa yang tidak terserap di perusahaan swasta.

 Dia menuturkan selama ini sarjana berprestasi tidak berminat masuk CPNS karena ada stigma negatif pelaksanaan tes yang tidak akuntabel. Pengisian kursi CPNS baru mereka anggap masih bisa dimainkan oleh oknum-oknum tertentu. ‘’Kita jamin dengan sistem rekrutmen CPNS yang terpusat di panitia seleksi nasional, berjalan lebih objektif,’’tutur Herman.

 Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mendukung dibukanya jalur CPNS baru khusus untuk sarjana berprestasi. Dia berharap sistem ini bisa dijalankan juga untuk mengisi kekosongan guru. ‘’Selain mengangkat melalui CPNS baru, pengisian guru PNS yang kurang bisa dilakukan dengan mengangkat honorer,’’tuturnya. Dia menjelaskan kekurangan guru PNS paling mencolok di jenjang SD.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: