Terminal Alam Barajo Tak Maksimal
JAMBI - Terminal Alam Barajo Kota Jambi, belum beroperasi secara maksimal. Jika dilihat, hanya seperti bangunan kosong yang tidak ada manfaat. Tidak ada aktivitas transportasi yang ramai seperti Terminal pada umumnya.
Walikota Jambi, SY Fasha, mengaku Terminal Alam Barajo belum beroperasi maksimal, fasilitasnya masih minim. Untuk menunjang aktivitas di Terminal, dia berharap bantuan dari Pemerintah Pusat.
“Jadi, susah kita mengupayakana aktivitas di Terminal,” katanya. Tahun depan, Pemerintah Kota Jambi mulai membersihkan Terminal dari pelaku usaha-usaha yang tidak diatur Dinas Perhubungan.
”Sehingga tak ada lagi usaha-usaha di dalam yang tidak diatur,” ujarnya. Semua loket, wajib masuk Terminal. Pemerintah Kota akan lebih tegas menertibkan loket-loket yang beroperasi di dalam Kota untuk masuk ke Terminal Alam Barajo.
”Loket diwajibkan untuk di Terminal semua, 2016 kita akan mengambil sikap lebih tegas lagi,” ungkapnya.
Selain itu, Fasha juga menjelaskan, untuk Terminal penyangga akan diperbaiki terlebih dahulu. ”Termasuk yang ada di Pal 13,”tegasnya.
Kondisi saat ini, masih banyak Perusahaan Otobus (PO) Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) masih beroperasi dalam Kota. Mereka masih melakukan kegiatan menaik dan turunkan penumpang didalam Kota Jambi. Lemahnya pengawsan menjadi salah satu faktornya.
Sebelumya, Plt Kadis Perhubungan Kota Jambi, Afrianto mengatakan, banyak kendala yang dihadapi untuk menertiban sejumlah PO AKDP yang masih beroperasi dalam Kota. Banyak PO yang melakukan penyelundupan Izin.
”Mereka (PO, red) sewa ruko, tapi tidak disebutkan untuk PO. Izinnya lain tapi gunanya lain,” katanya.
Dijelasnkannya, hal tersebut tentu berkaitan dengan instansi lain. Seperti Distarum dan Satu Atap. Karena inzinnya melalui Instansi Tersebut. Untuk sanksi yang efektif, sebenarnya Izin usahanya mereka yang harus cabut. Apalagi mereka yang menyalahgunakan Izin.
”Kami Dishub hanya menindak PO. Saat ini kita sudah melakukan kerjasama dengan Instasi terkait, untuk menindaklanjuti izin tersebut,” katanya.
Jika PO hanya menjual tiket saja dalam Kota, kata Afrianto tidak masalah, boleh saja. Tapi yang menjadi masalah, kendaraan angkutannya juga parkir disitu. Ini lah yang kita antisipasi, kita rangkul mereka, dan diminta untuk masuk Terminal.
”Boleh saja kalau hanya menjual tiket, kirim saja satu kendaraan untuk untuk menjemput penumpangnya,” tutur Afrianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: