Terbata-Bata Setnov Pamitan dan Minta Maaf
Ade Komarudin Resmi Ketua DPR Tahun Baru Nanti
JAKARTA - Paripurna penutupan masa sidang ke-2 DPR periode 2015-2016 menjadi kesempatan Setya Novanto untuk menyampaikan salam pamit setelah mundur sebagai Ketua DPR. Menyampaikan pidato singkatnya di depan ratusan anggota dewan, Setnov menyampaikan permintaan maaf atas kinerjanya dan siap mempertanggungjawabkan apa saja yang dialamatkan kepada dirinya.
Setya Novanto hadir di sidang paripurna DPR bersama dengan rombongan pimpinan DPR lainnya. Dirinya menyampaikan kembali terkait pernyataan mundurnya, dan menyebut Ketua Fraksi Partai Golongan Karya Ade Komarudin sebagai penggantinya. Namun, di dalam ruang sidang, Setya Novanto tidak lagi duduk di ruang pimpinan sidang, melainkan bergabung di jajaran kursi anggota dewan.
Pimpinan sidang paripurna Fadli Zon di satu sesi meminta persetujuan sidang untuk memberi kesempatan Setnov menyampaikan sambutan perpisahan sebagai Ketua DPR. Seluruh anggota dewan yang hadir setuju. Setya Novanto pun maju naik ke podium diiringi sejumlah aplaus dari para anggota Fraksi Partai Golkar.
Setnov menyatakan bahwa dirinya sudah mengajukan surat pernyataan pengunduran diri kepada pimpinan DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan. Surat itu juga telah dibacakan di sidang MKD pada 16 Desember. Setnov lalu menyampaikan maaf atas dinamika politik yang terjadi.
‘’Saya mengundurkan diri dan seraya memohon maaf atas yang terjadi serta doa saya yang tulus untuk bangsa dan negara ini,’’ ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali itu.
Tidak hanya meminta maaf, Setya Novanto juga menyampaikan sejumlah pencapaiannya selama setahun menjabat Ketua DPR. Dia menilai di masa kepemimpinannya, sudah tercipta sebuah sistem parlemen modern yang mampu menciptakan kedekatan pada rakyat, termasuk transparansi dan akuntabilitas.
Pencapaian lain yang dibanggakan Setya Novanto adalah program penataan kawasan parlemen. ‘’Sudah tercapai juga penguatan alat-alat pendukung DPR, seperti Sekretariat Jenderal, Badan Keahlian, dan staf khusus pimpinan DPR. Terima kasih atas kerja sama dan dukungannya selama ini,’’ ujarnya.
Meski sudah mundur sebagai Ketua DPR, Setnov menyatakan akan tetap berada di parlemen sebagai anggota DPR. Dia juga menyampaikan harapan agar ke depan tidak ada lagi kasus yang menciptakan situasi politik yang tidak sehat di DPR.
‘’Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada saya, tidak terjadi pada anggota lainnya. Sekali lagi apa yang saya lakukan akan saya pertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat dan seluruh anggota DPR, dan Allah SWT,’’ ujarnya dengan nada bicara yang makin berat dan terbata-bata.
Setnov juga optimistis bahwa Ade sebagai penggantinya bisa bekerja sama dengan semua pihak. Mulai dengan pemerintah, lembaga negara, dan bisa membina hubungan dengan wakil rakyat atau anggota DPR lainnya. Dari hasil rapat pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Kamis (17/12) malam, Setnov akan kembali ke posisi lamanya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.
Terpisah, Ade sudah memiliki sejumlah rencana saat dipastikan melepas posisi Ketua Fraksi Partai Golkar, untuk menjadi Ketua DPR menggantikan Setnov. Di antara berbagai tugas dan fungsi yang dimiliki DPR, Ade berjanji akan memperbaiki fungsi legislasi DPR yang terbilang seret.
Hal tersebut disampaikan oleh Ade, seusai mengikuti sidang paripurna DPR. Saat ini dia masih dalam posisi sebagai Ketua Fraksi. Menurut Ade, satu hal yang harus menjadi identitas baru DPR di bawah kepemimpinannya nanti adalah produktivitas legislasi. Hal ini yang belum tercapai pada satu tahun pertama DPR periode 2014-2019 di bawah Setya Novanto.
‘’DPR kurang produktif satu tahun ini soal legislasi. Itu membuat perhatian utama bagi saya, itu nomor satu. Tahun depan harus produktif,’’ kata Ade kepada wartawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: