DBD Resahkan Warga, PSN Terus Digiatkan

DBD Resahkan Warga, PSN Terus Digiatkan

JAMBI – Pasca meninggalnya satu orang warga Kelurahan Simpang III Sipin akibat DBD, Pemerintah lebih menggencarkan program pencegahan DBD. Pogging yang dilakukan dirasa belum mampu mengatasi wabah DBD dikarenakan masih banyak warga yang kurang tanggap.

Yusri Martinus, lurah Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru mengatakan dua minggu yang lalu satu orang warganya meninggal akibat DBD. Warga yang merupakan pensiunan guru tersebut tidak dapat ditangani dan meninggal akibat DBD. “Laporan dari dokter dia kena DBD,” katanya.

Menanggapi hal itu, dia mengatakan lebih gencar menggiatkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selama ini, warga masih memiliki pandangan bahwa cara mencegah DBD adalah dengan pogging, padahal pada hakikatnya pogging hanya bersifat pemberantasan nyamuk secara sementara.

Untuk memotivasi warga, pihaknya bersama kader jumantik dan dari dinas Kesehatan turun langsung ke rumah warga. Kegiatan yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu itu dimaksudkan untuk memberikan arahan kepada warga akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat serta tanggap terhadap perkembangbiakan jentik nyamuk.

“Sebagai langkah awal kita lakukan di dua RT yakni RT 41 dan RT 35,” sebutnya.

Selain membersihkan lingkungan sekitar rumah warga, kunjungan juga dimaksudkan untuk mengecek tempat penampungan air di dalam rumah warga. Jika terdapat jentik nyamukm maka dihimbau untuk dikuras dan diberikan abate. “Warga harus diingatkan untuk lebih teliti dan melakukan pengamanan ekstra agar tidak ada anggota keluarga yang terjangkit DBD,” lanjutnya.

Dia berharap warga tidak serta merta mengandalkan pogging dari pemerintah. Melainkan warga juga harus mewaspadai lingkungan masing-masing, terutama lingkungan tempat tinggal agar tidak ada jentik nyamuk yang berkembangbiak serta mengancam jiwa anggota keluarga.

 (azz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: