>

Dipecat, Kader Demokrat Melawan

Dipecat, Kader Demokrat Melawan

JAMBI – Konflik diinternal Partai Demokrat di Provinsi Jambi belakangan ini kian memanas. Menyusul adanya usulan pemecatan terhadap Ketua DPC Demokrat Muaro Jambi, Burhanuddin Mahir (BM), Anggota DPRD Provinsi Jambi, Rahimah Fachrori dan Ketua DPC Demokrat Batanghari, Jasasila.

                Kepada Jambi Ekspres, BM menyampaikan, usulan pemecatan terhadap dirinya tersebut merupakan upaya untuk menjegalnya agar tidak bisa ikut bertarung di Musda nanti.

                “Apa yang dilakukan Dewan Kehormatan (DK) itu upaya untuk menjegal saya. Polemik itu muaranya Musda, ini lucu, tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Skenario yang mereka buat tidak matang,” tegas BM yang akrab disapa Cik Bur tersebut.

Dikatakannya, jika memang pemecatan dirinya dan dua koleganya tersebut karena alasan Pilkada, seharusnya dilakukan evaluasi disemua DPC di Provinsi Jambi.

“Kalau memang karena Pilkada seharusnya dipecat seluruhnya, kan didelapan kabupaten HBA kalah telak. Bukannya kekalahan HBA karena saya tidak loyal terhadap partai,” katanya.

Bupati Muaro Jambi ini juga membantah jika dirinya tidak loyal terhadap partai. Baginya, loyalitas terhadap partai tidak sama dengan loyalitas terhadap HBA selaku Ketua DPD.

“Buktinya saya loyal terhadap partai, di Muaro Jambi Demokrat pemenangan di Pileg 2014 dengan memperoleh 22,86 persen suara setara dengan 42 ribu pemilih. Carilah di Indonesia ini Demokrat yang kemenangannya di atas 22,86 persen. Jadi kalau ukurannya terhadap Pilkada saya tidak sependapat, tidak linier loyalitas terhadap partai dan figur,” terangnya.

Ia yakin tidak segampang yang dibayangkan Dewan Kehormatan (DK) nanti DPP menyikapi usulan pemecatan terhadap dirinya tersebut. “Kalau kalahnya satu kabupaten saja itu baru jadi masalah,” sebutnya.

BM juga menilai, pihak yang mengusulkan pemecatannya tersebut karena takut bersaing secara fair dengannya di Musda nanti. Apalagi kini ia telah mengantongi dukungan dari mayoritas pemilik suara.

“Jadi kalau mau fair bertarung saja. Saya sudah mengantongi 10 suara sekarang, jadi tidak ada masalah. Kalau kawan-kawan komitmen untuk membesarkan ke depan, saya yakin menang. Makanya kalau mereka ingin jadi Ketua DPD, jegal saya dulu supaya saya tidak bisa maju. Tapi arus bawah itu tidak bisa dijegal,” terangnya.

Sejauh ini ia juga belum tahu secara pasti terkait usulan pemecatan tersebut. Sebab masalah ini baru diketauinya setelah membaca pemberitaan di media masa.

“Saya secara formal saya tidak pernah lihat usulannya, suratnya ke mana dan tujuannya ke mana saya tidak tahu,” imbuhnya.

Harusnya sebelum diusulkan ke DPP, dilakukan klarifikasi terlebih dahulu. Pemecatan tidak bisa dilakukan sembarangan, harus ada mekanisme yang dilalui. “Seharusnya kita dipanggil dulu, kita punya hak untuk membela diri, apa yang dilakukan dewan kehormatan itu upaya untuk menjegal saya,” katanya lagi.

Lantas bagaimana dengan usulan DPD agar Musda diundur Juni nanti? “Musda ini harus dipercepat, tidak bisa diundur lagi. Kalau ditunda itu hanya untuk kepentingan orang tertentu, partai jangan dikorbankan untuk kepentingan pribadi. Itu hanya mengulur waktu,” jawabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: