>

20 Ton Beras Ilegal Diamankan

20 Ton Beras Ilegal Diamankan

JAMBI – Anggota BKO Mabes Polri Direktorat Polisi Perairan Polda Jambi, berhasil menggagalkan penyelundupan 20 ton beras asal Malaysia di Muara Sungai Pengabuan, Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Barat, Minggu (31/1) sekitar pukul 21.50 WIB. Saat ini beras tersebut sudah diamankan dan masih dalam proses penyidikan.

Direktur Polair Polda Jambi, Kombes Pol Yulius Bambang Karyanto, mengatakan, beras tanpa merk tersebut diangkut dengan menggunakan KLM Diego Costa yang dinakhodai oleh Zainudin (45) warga Bekawan Dalam Barat, RT 01, Kelurahan Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indra Giri Hilir, Provinsi Riau. “Saat ini nakhoda masih diperiksa. Belum ada penetapan tersangka pada kasus ini,” ujarnya, Senin (1/2), di Mapolda Jambi.

Kata Dia, penangkapan ini bermula dari kecurigaan anggota yang sedang melakukan patroli ketika melihat sebuah kapal melintas. Kapal tersebut mengangkut 20 beras dari Malaysia dengan tujuan Pelabuhan Kualatungkal.

Saat diperiksa, ternyata beras tersebut tidak terdaftar dalam manifest dan tanpa dilampirkan dokumen kepabeanan yang sah dari Negara asal beras tersebut dibawa. “Beras ini sendiri dengan tujuan untuk dijual ke Jambi. Kita belum hitung jumlah totalnya. Tapi diperkirakan sekitar 20 ton,” sebutnya.

Modus yang dilakukan, kapal mengangkut jagung yang beratnya mencapai 80 ton. Namun, di dalam kapal ikut dibawa beras yang tidak terdaftar dalam manifest dan dokumen yang sah lainnya. Karenanya, kapal beserta nakhoda langsung diamankan. Berdasarkan dokumen yang ada, beras itu sendiri milik CV Berkah Usaha. Beras ini sendiri dikemas ke dalam karung tanpa merk.

Labih lanjut Dia menjelaskan, untuk proses lanjut dalam kasus ini pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bea Cukai. Sebab, perkara ini juga menyangkut dengan kepabeanan terkait izin membawa barang. “Kita akan berkoordinasi dengan Bea Cukai Jambi. Ada dugaan kapal itu membawa barang tanpa izin,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Musyafak, mengatakan, tangkapan ini merupakan hasil kerja keras dan patroli yang dilakukan anggotanya. “Ini merupakan hasil patroli. Melihat ada kapal yang mencurigaan maka langsung diperiksa. Hasilnya memang ada pelanggaran,” kata mantan Wakapolda Jawa Tengah ini.

 (pds)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: