PDAM Jual Air Berlumpur

 PDAM Jual Air Berlumpur

PDAM Bantah Kualitas Air Tak Layak

JAMBI – Warga di Kota Jambi mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Kualitas air tak layak untuk diminum dan tak sesuai dengan uang yang dikeluarkan. Air yang dijual keruh dan berlumpur. Itu dikeluhkan warga di Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kotabaru. Surat sudah dilayangkan oleh warga, namun, belum ada respon dari PDAM.  Kondisi ini sudah terjadi sejak satu minggu terakhir.

                Lisna, warga RT 33, Kelurahan Simpang III Sipin mengatakan, air PDAM di rumahnya sudah sepekan keruh. Untuk mandi dan cuci piring, warga terpaksa membeli air bersih yang dijual di depot air minum. “Apalagi untuk minum, airnya tak layak,” akunya.

Kondisi ini di alami seluruh warga di RT 33. Satu hari, warga menghabiskan 5 galon air bersih. “Mau dak maulah, daripada mandi  lumpur,” tegasnya. “Ada juga warga yang minta air dengan warga yang punya sumur,” sebutnya.

Dia memperkirakan saat pembayaran nanti akan terjadi kenaikan. Paslanya, sudah banyak air yang ia buang karena kotor. ”Jadi kami sering buang air, pastilah bayarnyo gek mahal,” akunya.

Sebelumnya juga pernah kejadian serupa, namun tak lama airnya kembali bersih. Tak hanya masalah air kotor dan berlumpur, ada juga warga yang tidak dapat menikmati air PDAM sejak 5 bulan. Hal senada juga disampaikan Tri, warga RT  27 Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kotabaru. Air keruh juga dialiri oleh PDAM di rumahnya.

“Sudah keruh, bau, sering mati pulak. Bayarnya juga mahal, jadi warga malas mau bayar PDAM, petugas pemeriksa meteran juga jarang,” katanya.

Tri mengaku kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Apalagi dia mempunyai anak kecil. Untuk mendapati air bersih, dia minta dengan tetangga yang memiliki sumur bor.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Erwin, mengaku kualitas air PDAM sudah memenuhi pesyaratan. Kecuali air dari aliran Instalasi Pengolahan Air (IPA) Benteng. Karena usia teknisnya sudah tua. Kata dia, kualitas air yang diterima pelanggan terjadi beberapa hal, banyak pipa jaringan yang sudah tua.

”Kalau mati lampu, terhenti aliran di pipa, jika hidup kembali, air mengalir sehingga kotoran di pipa terbawa. Tapi itu tidak lama, setelah beberapa saat air kembali bersih normal,” akunya.

Untuk antisipasi itu, pipa harus diganti. Karena banyak pipa berumur lebih dari 40 tahun. Ada sekitar 150 kilometer pipa yang sudah tua. Jika dilakukan pergantian membutuhkan anggaran  yang besar. “Itu sudah program Pak Walikota untuk ganti pipa, sekarang sudah mulai jalan. Tentu bertahap, karena perlu dana yang besar,” ungkapnya.

2017, IPA Benteng akan direhap total dengan anggaran Rp 4-5 M.

Junedi Singarimbun, Anggota Komisi II DPRD Kota Jambi mengatakan, kejadian itu sudah terjadi berulang kali.  Beberapa kali ganti Dirut PDAM, tak ada yang mampu mengatasinya. Pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PDAM untuk membicarakan hal tersebut.

”PDAM beralasan, mereka ada pembongkaran pipa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: