Setnov Mendadak Nafsu Diperiksa

 Setnov Mendadak Nafsu Diperiksa

JAKARTA— Mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) berubah sikap terkait kasus dugaan pemufakatan jahat meminta saham PT Freeport. Setelah Setnov tiga kali mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung), bahkan dia juga sempat meminta penundaan pemeriksaan selama dua minggu hingga 10 Februari karena sakit. Namun, kemarin (4/2) secara mendadak Setnov bernafsu untuk diperiksa Kejagung.

 

                Setnov tiba di Gedung Bundar pukul 08.04. dia tampak masuk sendirian tanpa ditemani kuasa hukumnya, Maqdir Ismail. Dia tampak percaya diri untuk menghadapi pemeriksaan di Kejagung. Beberapa saat kemudian, barulah sekretaris Setnov, Dina menyusul bosnya tersebut masuk ke Gedung Bundar.

 

                Setelah hampir tujuh jam diperiksa, Setnov akhirnya keluar dari Gedung Bundar. Saat ditanya terkait mengapa mendadak mau diperiksa, dia mengatakan, pihaknya memang sempat meminta penundaan waktu pemeriksaan, namun sebagai warga negara yang patuh hukum, dirinya tidak menunggu masa penundaan itu selesai. ”Ini sebagai kesadaran diri saya dan semua yang saya ketahui serta alami telah disampaikan ke penyidik,” ujarnya.

 

                Yang pasti, sama sekali tidak ada upaya untuk meminta saham dan mencatut nama presiden, serta wakil presiden. Semua masalah itu diserahkan ke penyidik. ”Semua itu tidak benar, biar penyidik yang menilai,” tuturnya.

 

                Kabar yang beredar, kasus yang dikenal sebagai kasus papa minta saham ini akan dihentikan. Entah dengan cara apa kasus tersebut akan dihentikan. Saat dikonfirmasi terkait itu, Setnov diam seribu bahasa. Dia memilih untuk menembus kepungan wartawan dan masuk ke mobilnya.

 

Sementara Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) mengakui bahwa setelah pemanggilan ketiga, Setnov mengirimkan surat permintaan menunda pemeriksaan selama dua minggu. Dalam surat itu Setnov mengaku sakit. ”Karena itu, Kejagung memberikan toleransi tepat hingga 10 Februari. Namun, entah mengapa Setnov malah hadir lebih dulu,” tuturnya.

 

                Apakah tidak aneh Setnov hadir mendadak, walau sebelumnya mangkir? Dia menjelaskan bahwa pada kenyataannya memang seperti itu. Dengan kondisi ini, sebenarnya yang diuntungkan adalah Kejagung. Sebab, pemeriksaan kasus dugaan pemufakatan jahat tidak perlu ditunda terlalu lama. ”Kan, kami bisa memeriksa Setnov dan mendapatkan keterangannya,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: