Gagal Paksa Angkutan Masuk Terminal

Gagal Paksa Angkutan Masuk Terminal

JAMBI – Sejak lama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jambi ingin menertibkan Terminal Alam Barajo dan Terminal Sijenjang untuk aktivitas turun naik penumpang AKDP dan AKAP. Dishub dinilai setengah hati menerapkan aturan itu sehingga sopir bebas masuk dalam Kota Jambi. Apalagi di Simpang Rimbo sebelum Terminal Alam Barajo tak ada petugas Dishub.  

Kondisi seperti ini sangat dikeluhkan oleh penumpang. Pasalnya, ada angkutan yang masuk kota dan ada yang tidak berani masuk kota. Sopir yang tidak berani masuk kota terpaksa menurunkan penumpang di Terminal. Ini menjadi polemik bagi penumpang yang menggunakan jasa transportasi. Jika diturnkan di Terminal, semua harus di Terminal, begitu sebaliknya.  

Udin, mempertanyakan aturan yang ditetakan oleh Pemerintah Kota Jambi itu. Jika dirinya beserta warga dari Tanjung Jabung Timur ke Jambi, harus turun di Terminal Sijenjang. Berbeda dengan penumpang dari daerah lain. “Kami  dari Tanjung Jabung Timur harus turun di Terminal Sijenjang, tapi, kalau dari daerah lain bebas masuk kota,” akunya.

Angkutan luar Provinsi bebas masuk Kota. Seperti Bus dari Jakarta Lampung, Pekan Baru dan Jawa. Begitu juga AKDP dari Kerinci, Bungo, masih bebas masuk kota. “Ini ada ketidak adilan,” akunya. Jasa angkutan memang tidak begitu resah. Tanggung jawab yang seharusnya diantar sampai alamat tidak lagi dilakukan.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Rindang Afrianto mengatakan, sejak 3 minggu terakhir, Dishub memang gencar melakukan penertiban di Terminal Sijenjang. Angkutan bagian Timur harus masuk dan menurunkan penumpang di Terminal Sijenjang.

”Semuanya kita berlakukan sama, kalau dari bagian Barat di Terminal Alam Barajo,” katanya. Yang namanya aturan, sebut Afrianto, haruslah ditaati, untuk ketirtiban Kota Jambi. ”Sudah jelas ada UU No 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas, ditambah lagi dengan Perda Kota Jambi,” tegasnya.

Dia memang mengakui masih ada AKAP dan AKDP yang tidak masuk Terminal. Dia juga mengakui banyaknya masyarakat yang mengeluhkan transoprtasi yang tak boleh masuk Kota. “Di Terminal sudah ada angkota yang satnbay,” pungkasnya. 

(hfz)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: