>

Tukang Parkir Tewas Ditikam

Tukang Parkir Tewas Ditikam

Bermotif Penggelapan Sepeda Motor

 

JAMBI- Duel maut terjadi antara Dona, seorang tukang parkir Pasar Bawah Sarolangun dan Jonizar alias Joni, seorang penjual eskrim keliling. Dalam duel itu, Dona meregang nyawa.

Dengan menggunakan sebilah badik, Joni yang merupakan lawan duelnya menikam korban. Dona tewas mengenaskan dengan luka tusuk di bagian dada sebelah kiri tembus ke belakang dan luka menganga di bagian dahi. 

Kejadian terjadi di Pasar Bawah Sarolangun. Keterangan dari penjual kelapa muda di sekitar lokasi, Harahap, pelaku bersama Dona sempat cekcok diparkiran ancol Sarolangun.

Lalu, tiba-tiba keduanya sempat berduel hebat, pada Selasa (16/2) sekitar pukul 11.00 WIB. “Aku lihat orang itu berduel, dan sempat kejar mengejar, karena takut dan banyak pedagang lain tidak mau ikut campur, dan kami langsung menjauh. Dona selama mangkal disini memang dianggap menguasai lahan parkir di ancol ini,”ungkap Harapap.

Harahap juga menceritakan, selang mereka berduel, malamnya pelaku sempat mencari-cari keberadaan Dona. Hingga siang kemarin, mereka baru bertemu dan kembali terlibat keributan. “Kami dak tau jugo siapo pelaku itu, yang jelas semalam dia mencari-cari Dona. Dan siangnya baru ketemu dan ribut,” ujarnya.

Dilanjutkan Harahap, setelah berduel hebat, pelaku yang merasa sudah kalah dengan Dona, langsung menancapkan pisau belati yang ia keluarkan dari pinggangnya. Dona yang bersimbah darah, sempat mengejar pelaku yang berlari ke arah jembatan Sarolangun.

Karena darah yang terus menyecer, Dona akhirnya terkapar diaspal dan langsung dilarikan ke Puskesmas Sarolangun. “Dona sempat minta tolong ke pedagang, dia terbaring di aspal dan darah terus mengalir. Dona sempat mengatakan, bang tolong Allahhuakbar aku ditikam orang,” ujarnya.

Lalu Dona bersama pedagang lain, lanjutnya, diantarkan ke Puskesmas. Di dalam perjalanan, Dona masih bernyawa, namun nyawanya tak tertolong lagi. Sementara itu, pelaku saat ditemui di Mapolres Sarolangun mengatakan, awal permasalahan dikarenakan korban menggadaikan sepeda motor miliknya. 

\"Dia (korban, red) menggadaikan motor aku sebesar Rp 1,7 Juta, tadi malam pas aku tagih dia memberikan uangnya hanya Rp 200 ribu, jadi terpaksa aku nambah Rp 1,5 Juta untuk nebus motor yang digadainya di daerah Rawas,\" ujar Joni.

Namun, lanjut Joni, pagi kemarin, entah kenapa saat berjumpa di Pasar Bawah itu, tiba-tiba korban langsung memukul dirinya. Dia meminta uang yang akan digunakan untuk menebus sepeda motor itu.

\"Jadi daripada aku yang mati mending dia yang mati, alangkah enaknya dia, aku sengaja membawa pisau badik itu untuk pergi menjemput motor ke Rawas, bukan untuk membunuh dia. Aku bunuh karena spontan dia yang memukul aku duluan,\" ujar Joni yang sempat kabur karena takut diamuk massa ini.

Sementara itu, dugaan motif sebelumnya yang mengarah kepada perebutan lahan parkir dibantah keras oleh Efendi Usman Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) selaku kontraktor pengelolaan parkir Pasar Bawah Sarolangun. \"Motifnya itu permasalahan pribadi mereka, sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah lahan parkir, Dona itu memang betul petugas parkir disini,\" ujar Fendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: