Aisah Curhat ke Zola

Aisah Curhat ke Zola

JAMBI – Aisah, berlari tergesa-gesa sambil menangis mengejar Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli. Ketika itu, Zumi Zola hendak masuk mobil dinasnya usai sidak ke RSUD Raden Mattaher Jambi, sekitar pukul 15.00 WIB, (18/2) kemarin.

Aisah merupakan keluarga pasien atas nama Jamila (26) yang menderita tumor mata.  Warga Simpang Kawat ini meminta kepada Zola agar adiknya segera ditangani dan tidak menunggu lama di RS. Sementara tumor yang diderita semakin membesar. Adiknyapun tak lagi dapat melihat.

Sambil menangis dihadapan Zola, Asiah menceritakan semua yang sudah terjadi. Ia mengaku perawatan medis sudah dijalani adiknya sejak Juli 2015 lalu. Pihak RSUD belum mengambil tindakan operasi. Pihak RSUD malah selalu merujuk Jamilah ke RS Palembang. Dia mengatakan sudah bolak-balik ke Palembang, tapi tidak ada hasil. 

“Sudah empat kali dirujuk ke Palembang, tapi tidak ada hasil. Saya hubungi Dokternya, alasanya selalu pindah, sampai sekarang adek Saya belum ditangani. Hari ini kami disuruh pulang lagi, dan disuruh balik lagi besok pagi kesini,” katanya.

Zumi Zola langsung menanggapi pengaduan dari Asiah itu. Dia akan menindak lanjuti pengaduan Asiah. “Iya bu, terima kasih atas aspirasinya, dan Saya akan menindak lanjuti,” janjinya.   

Sidak yang berlangsung sekitar dua jam lebih itu, membuat Zola kecewa. Wajahnya terlihat emosi, mendapati pelayanan yang tak memadai, serta fasilitas yang tak layak. Menurutnya hal ini perlu segera ditindak lanjuti. Karena Rumah Sakit berhubungan dengan nyawa manusia. 

Zola mengatakan sudah sering mendengar keluhan dari masyarakat mengenai lambatnya penanganan di RSUD. Apalagi, ketika dia sidak ke Apotek, ternyata tidak ada obat untuk Deman Berdarah Dengue (DBD).  Zola mengatakan sangat tidak wajar RS tidak punya obat untuk DBD.

“Ini musim penghujan, banyak DBD. Kok bisa obat DBD tidak ada. Ini penyakit yang banyak di musim hujan. Kalau penyakit langka, obatnya tidak ada masih wajar,” katanya.  Ruangan Rumah Sakit menurutnya tidaklah kurang untuk menampung pasien. Namun, ruangan tidak layak pakai karena fasilitas tidak memadai.

Meskipun Zola tidak mengungkapkan kekecewaannya secara gamblang, namun dengan tegas dia memberi peringatan ke piha RS untuk segera perbaiki temuannya. “Besok ini Saya tak mau dengar lagi keluhan-keluhan masyarakat lambat dilayani, fasilitas tidak memadai. Kalau masih ada, saya tindak langsung,” tegasnya.

Sementara itu, Andi Pada, Plt Direktur RSUD tidak berkomentar banyak. Menurutnya apa yang menjadi temuan Gubernur akan segera ditindak lanjuti. Begitu pula dengan Pembangunan gedung VIP enam lantai.

“Kata Pak Gubernur kan akan dikaji lagi, kami ikuti saja. Tentu juga akan kami tindak lanjuti apa yang harus disiapkan rumah sakit,” pungkasnya. 

(fth)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: