Jasindo Targetkan 6.800 Ha
Asuransi bagi Petani Padi
JAMBI-PT Jasindo Cabang Jambi manargetkan untuk memberikan penjaminan asuransi gagal panen untuk petani dengan target luas lahan mecapai 6.800 hektar.
Diakui oleh Herman, Kepala Cabang PT Jasindo Cabang Jambi bahwa saat ini pihaknya tengah disibukan sosialisasi kepada petani padi yang ada di setiap kabupaten . dimana hingga saat ini Jasindo Cabang Jambi baru melakukan sosialisasi kepada Petani di Tanjab Timur. Selanjutnya kegiatan sosialisais akan diperluas ke Tebo dan Bungo. Dimana targetnya Jasindo sudah mulai memberikan jaminan pada Petani per April 2016.
“Sekarang tahapannya lagi sosialisasi dulu ke Petaninya,” ujarnya saat ditemui beberapa saat lalu.
“Kemarin targetnya bisa 6.800 hektar, tapi sewaktu ketemu dinas di Kabupaten mereka berharap bisa mencapai 10 ribu hektar,” tambah Herman.
Sirinya melanjutkan, untuk memulai jaminan kepada Petani Padi ini sendiri sebetulnya tergantung dengan masa tanam. Dimana saat ini pihaknya sedang mengejar target untuk masa tanam padi para April 2016 mendatang .
“Ini juga tergantung dengan masa tanam, kita lagi ngejar untuk April 2016 ini sudah dimulai. Sebab untuk tanaman padi inikan emapat bulan masa tanamnya,” sebutnya.
Adapun skema yang diterapkan dalam asuransi usaha tani padi ini adalah 20 persen premi dibayarkan oleh petani sedangkan sebesar 80 persen dibayarkan oleh pemerintah . skema pembayaran asuransi ini sendiri dirancang bersama kementrian pertanian, kementrian BUMN dan perusahaan asuransi BUMN . hal ini dilakukan mengingat pertanian rawan terhadap dampak negative perubahan iklim yang menyebbakan gagal panen.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, untuk premi per hektar lahan padi yang diasuransikan yaitu sebesar Rp 140 ribu, dimana sebesar Rp 144 ribu dibayarkan oleh pemerintah sedangkan peatni cukup membayar sebesar Rp 36 ribu. Dengan harga pertanggungan sebesar Rp 6 juta setiap hektar.
“Petani cukup bayar Rp 36 ribu saja per bulan, sudah dapat pertanggungan untuk sebesar Rp 6 juta per hektar. Makanya kami mengejar untuk cepat sosialisasi ke kabupaten yang ada,” tegasnya.
Sementara itu, Herman juga menuturkan bahwa sosialisasi yang dilakukan Jasindo ini tidak lain utnuk menjelaskan kepada Petani mengenai sistematis pembayaran. Dirinya mengakui bahwa saat ini petani kebanyakan beranggapan bahwa seluruh biaya mendapat subsidi dari pemerintah.
“Kendalanya ya itu petani anggap bahwa ini semua subsidi pemerintah. Padahal pemerintah sudah subsidi 80 persen untuk premi,” bebernya.
“Skarang yang daftar sudah ada, hanya pembayaran premi kan belum dimulai,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: