>

SAH Pimpin Kunker Komisi X DPR RI ke Jatim

SAH Pimpin Kunker  Komisi X DPR RI ke Jatim

JAMBI - Pengembangan destinasi wisata baru di daerah seyogyanya berjalan seiring dengan pembangunan lokal. Di sini dituntut peran pemerintah daerah untuk merancang program pembangunan berorientasi wisata, DPR tinggal mendorong melalui anggaran dan regulasi yang lebih mendukung.

Pernyataan tersebut disampaikan pimpinan Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra (SAH) ketika memimpin kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (8/4).

“Kami akan terus mendorong pembangunan pariwisata di Jawa Timur. Namun pemerintah daerah harus cerdas dan mampu menjemput bola serta memberikan informasi tentang destinasi unggulannya,” ujar SAH.

Dalam rangka mendukung program pariwisata nasional, pihaknya di DPR melalui Komisi X telah menambah anggaran Kementerian Pariwisata menjadi Rp 5,4 Triliun ditahun 2016. Dengan harapan dana ini bisa mendorong percepatan dan perluasan daerah tujuan wisata baru, termasuk Jawa Timur.

Sementara terkait dengan potensi wisata Jawa Timur SAH mengatakan, pihaknya amat berharap ada pembangunan wisata kawasan berkelas dunia di provinsi ujung timur pulau Jawa tersebut. Seperti Banyuwangi yang memiliki tiga taman nasional yang relatip masih terjaga keasliannya. Apalagi dipadukan dengan potensi budaya, maka SAH yakin ini menjadi daya tarik bagi turis manca negara.

“Untuk itu dalam dialog dengan beberapa bupati dari daerah pesisir Jawa Timur seperti Pasuruan, Jember dan Banyuwangi Komisi X mendorong disahkannya daerah tersebut sebagai kawasan wisata khusus alam dan religi,” jelas pejuang politik Gerindra ini.

Jika ini terwujud, SAH yakin pembangunan infrastruktur penunjang wisata seperti jalan, bandara, pelabuhan akan memiliki nilai guna yang lebih besar bagi peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Tapi menurutnya, strategi ini juga harus diikuti perubahan mindset berpikir pemda untuk menjadikan pariwista sebagai tumpuan pembangunan di samping sektor pertanian.

“Maka ke depan saya menilai dunia pariwisata harus dilihat sebagai motor baru pembangunan daerah,” pungkasnya.

(dez/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: