NPL BPR Stagnan
JAMBI-Meski akhir tahun lalu, BPR sempat mencatatkan Non Performing Loan (NPL) yang tinggi namun sepertinya diawal tahun ini BPR sudah menunjukan perkembangan positif. Ketua Perbarindo Provinsi Jambi, PH Manik mengatakan, perkembangan BPR di Jambi sudah mulai terlihat perbaikan . Terbukti NPL BPR meski belum bergerak turun meski tidak signifikan.
Paling tidak lanjutnya, tahun 2016 ini kinerja keuangan BPR sudah membaik. Meski NPL sedikit mengalami perubahan dan tidak turun signifikan namun setidaknya tidak ada peningkatan angka NPL .
“Setidaknya sudah mulai berjalan stagnan, jadi tidak meningkat, tidak juga turun, “ kata PH Manik.
Menurutnya, ada beberapa factor yang mendorong peningkatan ini, yakni salah satunya adalah harga komoditi yang sudah mulai menunjukan peningkatan. “Selain sawit, baru-baru ini harga karet juga sudah membaik kabarnya. Ini pasti memberikan pengaruh pada BPR,” tegasnya.
“Mudah-mudahan ini memberikanpenyegaran ,sebab daya beli masyarakat juga meningkat sehingga berpengaruh terdapat penyaluran kredit BPR,” tambahnya.
Dari sisi penyaluran kreditnya, per Maret 2016 lalu, BPR sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 512,4 miliar.sedikit masih menurun dibanding Desember 2015 lalu yakni sebesar Rp 514 miliar atau turun sebesar 0,34 persen. “ Masih tergolong stagnan, penurunannya tergolong kecil,” bebernya.
Untuk triwulan kedua, diprediksi sudah ada kenaikan penyaluran kredit jika kondisi ekonomi yang dibarengi dengan kenaikan harga komoditi terus berjalan. Meski begitu, pihaknya juga masih berhati-hati untuk memberikan kredit pada perkebunan karet. Namun pihaknya tidak memungkiri, jika harga karet membaik kedepan kredit perkebunan karet juga akan diberikan kembali.
Untuk menggenjot pertumbuhan dan penyaluran kredit ini, perbarindo melakukan berbagai langkah strategi yakni memperhatikan kondisi ekonomi. “Kalau daya beli masyarakat semakin turun makan kami juga akan mengurangi kredit sebab kami tidak mau menimbulkan masalah baru,” paparnya.
Selanjutnya, mengantisipasi kredit macet sendiri pihak BPR akan melakukan pendekatan jalur hokum, pendekatan persuasive kepada nasabah. Selain itu, pihak bank juga akan memberikan waktu perpanjangan pelunasan kredit.
‘Ini melihat kemampuan nasabahnya juga, kalau dikira masih memiliki kemampuan pasti aspek ini kita pertimbangkan,” katanya.
(yni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: