Gunung Kerinci Keluarkan Dentuman

Gunung Kerinci Keluarkan Dentuman

 Masih Berstatus Siaga Level II

KERINCI-Gunung Kerinci masih terus menggeliat. Meski sepanjang Minggu kemarin (17/4) puncaknya tertutup kabut tebal, namun informasi yang diperoleh koran ini dari Petugas Pemantau Gunung Kerinci di R10, Dudung, gunung tertinggi di Sumatera itu sempat mengeluarkan dentuman keras pada Minggu dini hari (17/4) sekitar pukul 01.30 Wib.

 ‘’Hari ini (kemarin, red), kita tidak bisa melihat karena tertutup kabut, namun tadi malam sekitar pukul 01.30 Wib (17/4) sempat terdengar dentuman keras dari atas (gunung,red),’’ ujarnya saat dikonfirmasi via ponsel.

Dudung menambahkan, dentuman yang signifikan itu itu terjadi sekali. Saking kerasnya, dentuman itu terdengar sampai ke pemukiman warga di kaki gunung.

‘’Dentuman yang keras itu terdengar sekali. Kita rencana mau ke lapangan (Pintu Rimba, red) untuk memantau langsung kondisi gunung, dari R 10 tidak kelihatan,’’ sebutnya.

Hanya saja, Sarbutet Kepala Desa Koto Tengah, Kecamatan Kayu Aro mengatakan, pihaknya yang berada sekitar 3 Km dari Gunung Kerinci justru tidak mendengar adanya dentuman keras itu.

‘‘Tidak ada dengar dentuman, kalau gemuruh-gemuruh kecil sering. Kalau dentuman belum,’‘ ujarnya.

Menurutnya, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa dan tidak merasa cemas. ‘‘Warga masih beraktivitas seperti biasa, ke ladang,’‘ katanya.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kerinci Edi Ruslan mengatakan, dari laporan Pos Pemantau Gunung Kerinci kepada pihaknya tidak ada informasi dentuman. 

‘‘Mereka melapor ke BPBD tiap hari, tidak ada disampaikan adanya dentuman,’‘ ujarnya.

Hanya saja, laporan terakhir Pos Pemantau Gunung Kerinci yakni tertanggal 16 April 2016, namun demikian, dentuman itu baru terjadi Minggu dini hari.

‘‘Kesimpulan Gunung Kerinci masih waspada. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 3 Km dari kawah aktif. Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari, karena sewaktu-waktu masih dapat terjadi abu dengan ketinggian yang bisa mengganggu jalur terbag,’‘ jelasnya.

Saat ini kata Edi, BPBD Kerinci masih melakukan pendataan untuk antisipasi. ‘‘Kita masih pendataan, untuk antisipasi. Kalau terjadi bencana kita sudah bisa memetakan, dimana titik temu,’‘ ucapnya.

Sementara itu, meski status gunung Kerinci oleh pemerintah melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dinyatakan berstatus waspada, namun masyarakat Kecamatan Kayu Aro Barat, tetap melakukan aktivitas perekonomiannya seperti biasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: