PDAM Sulit Berkembang

PDAM Sulit Berkembang

Dewan Minta BPK Audit Keuangan PDAM

JAMBI - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi mebutuhkan biaya untuk investasi. Direktur Utama (Dirut) PDAM, Erwin, mengatakan, PDAM TM sulit berkembang karena penjualan air PDAM masih dibawah harga pokok produksi.

Biaya produksi air PDAM saat ini Rp 4100 perkubik. Sementara tarif dasar air PDAM hanya Rp 2 ribu perkubik.

“Jadi PDAM jual dibawah HPP,” akunya.

 

Untuk menutupi itu, menggunakan subsidi silang antara pelanggan, dimana, tarif dasar akan menjadi tarif rata-rata. Setiap pemakaian kubikasi akan berbeda tarifnya. Semakin banyak pemakaian akan semakin mahal.

 

“Semakin banyak kategori tak hemat, jadi lebih mahal. Subsidi silang golongan niaga dengan rumah tangga,” imbuhnya.

 

Sementara untuk menaikan tarif sesuai HPP, menurut Erwin, selalu ada tarik menarik antara eksekutif dan legislative. Ketika PDAM mengajukan kenaikan tarif, baik eksekutif maupun legislative selalu meminta peningkatan pelayanan.

 

“Sementara untuk peningkatan pelayanan butuh biaya,” katanya.

 

Dengan kondisi demikian, akan lebih sulit bagi PDAM untuk berkembang. Dia mencontohkan PDAM tak bisa melakukan investasi seperti pergantian jaringan atau pembuatan instalasi yang menelan biaya puluhan miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: