Petugas Lapas Rapatkan Barisan
JAMBI - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jambi, sudah overload. Tentunya ini harus menjadi perhatian dari pemerintah. Pasalnya, sewaktu-waktu jika terjadi kericuhan maka sulit untuk melakukan antisipasi. Dengan hal ini, pihak lapas merapatkan barisan agar tidak terjadi sesuatu.
Dari data yang dihimpun Jambi Ekspres, jumlah warga binaan yang berada di Lapas Klas IIA Jambi sebanyak 1.512. Padahal kapasitasnya hanya 218 orang. Jumlah blok Lapas yang berlokasi di Jalan Pattimura, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi ini hanya 11 blok yang terbagi 110 kamar.
Kepala Lapas Jambi, Suyatna, mengatakan, ribuan Napi itu dijaga oleh 110 petugas. Dimana, ada 61 staf yang selalu siaga. Untuk memberikan pengamanan ekstra, maka 61 sipir dibagi menjadi 4 regu. Masing-masing regu terdiri 10 orang.
“Jadi, penjagaan dilakukan siang, pagi dan malam. Satu regunya gantian dengan yang malam,” ujar Suyatna, kepada Jambi Ekspres.
Kata Dia, untuk mengantisipasi kericuhan pihaknya selalu merapatkan barisan dan memberikan pengarahan kepada warga binaan. Kemudian, juga dilakukan deteksi dini untuk mengantisipasi kericuhan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Sejauh ini masih bisa terkendali. Alhamdulillah masih aman,” tandasnya.
Sementara itu, Syaiful Narapidana teroris yang ditahan di dalam Lapas Klas IIA Jambi sudah mulai dikenalkan dengan tahanan lain. Dimana, dua tahanan lain ditempatkan bersamanya di dalam sel khusus.
Untuk mengantisipasi kedua tahanan lain didoktrin, pihak Lapas selalu melakukan pengawasan. Ini juga bekerjasama dengan pihak kepolisian.
“Sekarang sudah ada temannya di dalam sel dua orang. Kita tetap pantau terus,” sebut Kalapas.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenkumham Jambi, Dwi Prasetyo Santoso yang diwawancarai terkait MAS alias MW yang kabur dari dalam Lapas beberapa waktu lalu menyebutkan, cara MW kabur sangat mengejutkan. Ini diketahui dari rekonstruksi yang dilakukan.
“Ini mengejutkan. Ternyata di sudut tembok, Dia bisa melekat seperti Spiderman,” ujar Dwi, kepada wartawan usai Upacara Ulang Tahun Lapas, kemarin.
Bahkan, kata Dia, untuk melompat ke tembok yang bersangkutan hanya tiga kali mengayunkan badan. Setelah itu, langsung melekat ke tembok. “Dia juga tidak luka melewati kawat berduri,” sebutnya.
Tahanan kasus pencurian kotak amal ini melarikan diri dari Lapas tanpa bantuan apapun. Dia terlebih dahulu merusak plafon sel. Dia ditangkap beberapa waktu lalu di Palembang dan langsung ditahan di Mapolda Jambi.
(pds)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: