Workshop Kemenag Lahirkan ‘Formula’
JAMBI - Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, (20/5) pukul 20.00 WIB, menggelar kegiatan Workshop Pencegahan Konflik Bagi Unsur Pemuda Lintas Agama. Workshop di Golden Harvest. Kegiatan yang dihadiri 35 peserta perwakilan setiap organisasi unsur keagamaan, meliputi PMII, KNPI, GP Ansor, Fatayat NU, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Komunitas Kristen Katolik, Perwakilan Umat Budha, Hindu, Kong Hu Cu serta perwakilan Mahasiswa, melahirkan satu forum baru, yakni Forum Pemuda Lintas Agama (Formula).
Hadir sebagai pemberi materi, diantaranya, Dosen IAIN STS Jambi, Drs Lahmudin, Wakil Direktur Bimas Polda Jambi, AKBP Zainuri Anuar, Kasubag Hukum Kerukunan Umat Beragama Kemenag Provinsi Jambi, Majdi, Dosen Unbari, Mohd Syarief Gamal SH MH, Kepala Tata Usaha Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jambi, H Buhri Y, S.Pd, M.Ei.
Drs Lahmudin, mengawali pembicaraan mengenai management konflik untuk pemuda ajarkan toleransi nasionalisme keberagamaan, Peneletian Kerukunan. Beliau menjelaskan tentang peran strategis pemuda dalam membangun karakter, pola kepemimpinan yang kuat, bersinergi antar pemuda, kepedulian sosial dan penguatan fungsi organisasi kepemudaan.
Begitupun yang dijelaskan oleh Wakil Direktur Bimas Polda Jambi, AKBP Zainuri Anuar, mengenai managemen konflik hidup beragama, bagaimana terjadinya konflik.
“Konflik muncul pada saat perbedaan pandangan atau keyakinan yang berbeda, seperti membangun rumah tinggal sebagai tempat ibadah, membangun rumah ibadah tidak prosedural, serta provokasi pihak tertentu (pihak ketiga), yang dapat berakibatkan terjadinya konflik,” papar Zainuri.
Biasanya juga konflik terjadi didahului dengan adanya isu, perebutan sumber daya jamaah, serta berkembangnya isu tersebut. Kalau sudah ada konflik, maka yang harus dilakukan adalah pemetaan/mapping diantaranya mencari masalahnya, mengetahui wilayah serta potensi positif dan negatif akan konflik tersebut.
Sama halnya yang dikatakan Dosen Unbari, Mohd Syarief Gamal SH MH, bahwa perlu adanya keharmonisasi dalam multikultur, perspektif budaya Jambi dalam bingkai pemuda umat beragama. “Perbedaan adalah anugerah terbesar dari yang maha kuasa, karena itu sebagai pemuda memiliki peran penting sebagai agen dari setiap perubahan sosial politik dan kemajuan suatu bangsa,” jelasnya.
Kepala Tata Usaha Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jambi, H Buhri Y, S.Pd, M.Ei., mengatakan, visi dari kegiatan ini, yakni, terwujudnya masyarakat Jambi yang rukun, taat beragama, sejahtera, lahir dan bathin. Serta terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama sebagai pilar kerukunan nasional.
(yan/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: