SAH Dorong Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

JAMBI - Pariwisata berbasis masyarakat merupakan sebuah pendekatan pemberdayaan yang menggerakan segenap potensi dan dinamika masyarakat dalam mengelola, menjaga dan memanfaatkan suatu objek wisata.

Hal ini di sampaikan pimpinan Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) dalam acara sadar wisata dan sapta pesona di Kabupaten Kerinci beberapa hari yang lalu.

“Pariwisata berbasis masyarakat dimaksudkan agar masyarakat atau warga setempat memainkan peranan penting dan utama dalam pengambilan keputusan mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap lingkungan mereka,” ujar SAH.

Sehingga diharapkan masyarakat lokal dapat berjalan dan mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar, agar bisa sama - sama mendapat manfaat dari adanya destinasi wisata di suatu daerah. Akan tetapi SAH menjelaskan pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global.

Dalam rangka mewujudkan ini anggota DPR yang lama berprofesi sebagai pengusaha itu mengungkapkan, harus dimulai dengan bagaimana cara menciptakan  suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang.  

“Syaratnya ada dua hal yang mesti terpenuhi, Pertama, pelibatan masyarakat setempat dalam pemilihan, perancangan, perencanaan dan pelaksanaan program yang akan mewarnai kehidupan masyarakat. Kedua, adanya transformasi dalam bentuk program yang mengubah kondisi lemah dan marjinal menjadi berdaya dan mandiri,” ungkapnya.

“Mewujudkan kondisi tersebut butuh peran pemerintah, karena walau bagaimanapun masyarakat memerlukan fasilitasi menuju keberdayaan yang diharapakan,” sambungnya.

Di sini Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Pariwisata, telah mendorong program pengembangan pariwiasta yang berbasis masyarakat. “Dasar pemikirannya jangan ketika satu kelompok di satu daerah menikmati hasil yang begitu besar, masyarakat lokal justru terpinggirkan,” beber SAH.

(dez/adv)

Sumber: