>

Besok Kloter Pertama Bertolak ke Tanah Suci, Jamaah Haji Harus Ekstrawaspada Kolera

Besok Kloter Pertama Bertolak ke Tanah Suci, Jamaah Haji Harus Ekstrawaspada Kolera

Sodik menjelaskan, kenaikan ongkos haji Rp 250 ribu itu disertai dengan komitmen 18 item perbaikan oleh Kemenag. Mulai jumlah pemberian makanan di Makkah, kualitas bus, sampai layanan tenda di Arafah. Dia berharap pengawasan yang dijalankan pemerintah berjalan maksimal. Dengan demikian, seluruh jenis perbaikan itu dijalankan atau tidak bisa diketahui.

Sebelumnya Menag Lukman Hakim Saifuddin bersyukur karena seluruh visa haji untuk jamaah kloter awal sudah terbit. Dengan begitu, tidak ada lagi kendala keberangkatan jamaah tertunda karena visa belum keluar. Dia mengatakan, beberapa embarkasi akan serentak memulai penerbangan perdana pada 28 Juli besok. ’’Kemudian, disusul hari-hari berikutnya. Setiap hari dua kloter,’’ jelas dia.

Lukman juga mengatakan, seluruh fasilitas akomodasi jamaah haji di Arab Saudi sudah siap. Mulai pemondokan di Madinah dan Makkah hingga transportasi darat yang membawa jamaah gelombang pertama dari Madinah menuju Makkah. Selain itu, katering untuk menyuplai makanan selama jamaah berada di Makkah telah disiapkan.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Pemeliharaan Garuda Indonesia I Wayan Susena mengungkapkan, untuk mengoptimalkan layanan penerbangan haji, pihaknya mengubah konfigurasi kursi pesawat. ”Sebelumnya konfigurasi kursi pesawat B777-300ER milik Garuda terdiri atas tiga kelas. Yakni, 8 kursi first class, 38 kursi bisnis, dan 268 kursi ekonomi. Saat ini konfigurasi kelas itu menjadi 26 kursi bisnis dan 367 kursi ekonomi,” katanya.

Tiga kelas diubah menjadi dua kelas agar maskapai dapat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan penumpang. Perubahan konfigurasi kursi itu juga merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia dalam strategi route optimization maskapai, antara lain, seperti rute penerbangan haji dan umrah.

Selain peningkatan kapasitas armada, Garuda Indonesia pada tahun ini meningkatkan jumlah awak kabin haji menjadi 558 orang. Sebelumnya ada 442 awak kabin. Uniknya, 57 persen di antaranya merupakan putra-putri daerah. ”Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah bagian dari ’pelayanan’ Garuda Indonesia kepada para jamaah, khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa). Mengingat sebagian jamaah hanya mampu berbahasa daerah,” ungkap Wayan.

Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) Iwan Joeniarto menyatakan komitmennya dalam mendukung kelancaran penerbangan haji tahun ini. ”GMF mendedikasikan 74 engineer berkompetensi tinggi di sembilan embarkasi haji,” katanya. Di antaranya, Jeddah dan Madinah, Solo, Jakarta, Sumatera Utara, Padang, Balikpapan, Lombok, serta Aceh.

(wan/lyn/c10/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: