Drama 10 Hari Scaramucci, Trump Kembali Bongkar Pasang Staf Gedung Putih

Drama 10 Hari Scaramucci, Trump Kembali Bongkar Pasang Staf Gedung Putih

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali merombak jajaran staf senior Gedung Putih. Senin (31/7) taipan 71 tahun tersebut mencopot Anthony Scaramucci dari jabatan direktur komunikasi Gedung Putih. Pemecatan itu terjadi hanya sepuluh hari sejak pria 53 tahun tersebut menjabat.

Beberapa jam sebelum mengumumkan pemecatan Scaramucci, Trump menunjuk John F. Kelly sebagai kepala staf Gedung Putih yang baru. Dia menggantikan Reince Priebus yang konon dipaksa untuk meletakkan jabatan pada 27 Juli. Entah atas masukan Kelly atau keputusan Trump sendiri, tak lama setelah pergantian kepala staf, Gedung Putih juga mendepak Scaramucci.

”Presiden berpendapat bahwa komentar-komentar Anthony (Scaramucci, Red) tidak sopan. Tidak semestinya komentar seperti itu keluar dari mulut seorang pejabat seperti dia,” kata Sarah Huckabee Sanders, juru bicara Gedung Putih. Sebelum keputusan untuk memecat Scaramucci diambil, Kelly dan Scaramucci sempat melakukan pertemuan empat mata. Pertemuan itu berlangsung di ruangan Kelly pada Senin pagi.

Akhir pekan lalu presiden ke-45 Negeri Paman Sam tersebut mengumpulkan para penasihatnya dan minta masukan dari mereka tentang Scaramucci. Sebab, sejak ditunjuk sebagai direktur komunikasi, Scaramucci berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang tidak sopan tentang koleganya sendiri. Padahal, tujuan memilih Scaramucci adalah memperbaiki reputasi Gedung Putih yang terbelit skandal.

”Sampai hari ini tadi (Senin, Red), dia (Scaramucci, Red) tidak punya pikiran untuk mundur. Dia memang melakukan kesalahan. Tapi, dia berpikir bakal mampu memperbaikinya,” ungkap seorang pejabat Gedung Putih yang dekat dengan Scaramucci. Dia mengatakan, politikus dari Kota New York yang punya julukan The Smooch itu baru tahu bahwa Trump tak menginginkannya lagi setelah menghadiri pelantikan Kelly di Oval Office.

Pekan lalu Scaramucci menjadi bintang media. Berita tentang donatur Partai Republik tersebut menghiasi hampir semua surat kabar AS. Itu terjadi setelah dia mengumpat tentang Priebus dan pejabat Gedung Putih lainnya, Steve Bannon. Semuanya bermula dari laporan The New Yorker dan CNN tentang makan malam Scaramucci dengan orang-orang penting Fox News. Yakni Sean Hannity dan Bill Shine.

 

Sebagai direktur komunikasi Gedung Putih, pertemuan Scaramucci dengan Fox News jelas memicu kritik. Apalagi, Fox News merupakan satu-satunya media yang mendapatkan tempat di hati Trump. Sebab, sang presiden menganggap media lain sebagai produsen fake news. Karena itu, ketika kabar perjamuan makan malam itu meluas, Scaramucci berang dan langsung menuduh Priebus sebagai pembocor.

”Reince (Priebus) adalah orang gila. Paranoid,” katanya. Scaramucci lantas mengucapkan beberapa kalimat lain yang kasar dan mengandung kata-kata mesum. Dia marah karena menganggap Priebus yang ketika itu menjabat kepala staf Gedung Putih hanya menjadi pengganggu dalam karirnya. Sebab, sejak awal pemerintahannya, Trump sudah mengajak Scaramucci masuk Gedung Putih. Selain itu, Priebus-lah yang selalu menolaknya.

Namun, selain mengucapkan kalimat tak sopan tentang Priebus dan Bannon, Scaramucci juga membuat Trump marah karena tidak menghargai persahabatan mereka. Di mata publik, Scaramucci adalah orang dekat Trump. Sebab, dia datang ke Gedung Putih sebagai sahabat sang presiden. Saat itu penunjukannya sebagai direktur komunikasi Gedung Putih juga didukung penuh Ivanka dan Jared Kushner.

Namun, kepada majalah The New Yorker, Scaramucci memberikan pernyataan yang membuat publik bertanya-tanya tentang kedekatannya dengan Trump. ”Pada awal kampanye pilpres, saya menggalang dana untuk Scott Walker dan Jeb Bush,” ujarnya pekan lalu. Walker dan Bush adalah dua rival Trump dalam memperebutkan tiket capres Republik. Pengakuan Scaramucci itu membuat Trump kecewa.

Karena itu, saat akhirnya Kelly memecat Scaramucci, Trump tampak lega. ”Hari besar di Gedung Putih!” tulis suami Melania tersebut pada akun Twitter-nya Senin petang. Di bawah komando Kelly, Trump yakin bahwa Gedung Putih akan menjadi lebih baik. Terutama karena kini semua pejabat Gedung Putih harus melaporkan kegiatan masing-masing kepada sang mantan jenderal yang tegas dan disiplin tersebut.

(AFP/Reuters/CNN/BBC/hep/c11/any)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: