Alat Pakan Batanghari Jadi Sorotan

Alat Pakan Batanghari Jadi Sorotan

 

 

BATANGHARI - Pemkab Batanghari dalam hal ini dinas perikanan  dan  ketahanan pangan menjadi sorotan oleh Pemerintah Pusat. Pasalnya alat pembuat pakan ikan yang diproduksi Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Batanghari, yang diperuntukkan bagi kelompok pembudidayaan ikan (Pokdakan) kolam maupun keramba yang tersebar di beberapa kecamatan, menjadi percontohan bagi Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

Pasalnya, alat pembuat pakan ini, dapat memproduksi pakan yang sangat menguntungkan kelompok dikarenakan selisih harga dengan pakan di pasaran, sangat signifikan. Diketahui, harga pakan ikan di pasaran yang seyogyanya berkisar Rp. 5.500-6000 perkilo, namun dengan alat ini, mampu memproduksi pakan yang selisih harganya jauh di bawah harga pasar, senilai Rp. 1.500-2000.

‘’Berdasarkan evaluasi yang dilakukan beberapa pokdakan seperti di Desa Aro Kecamatan Muara Bulian, Senaning, Lubuk Ruso, dan kawasan minopolitan di Kecamatan Pemayung, dalam memproduksi pakan ikan mandiri, hasil yang didapat jauh lebih murah dari harga pasar. Hal ini sangatlah menguntungkan kelompok dan dapat memproduksi pakan secara banyak,’’ sebut Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, Ir. Amir Hasbi.

Dari hal inilah, maka alat produksi pakan ikan buatan Batanghari ini, menjadi percontohan bagi Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, untuk diterapkan bagi seluruh pokdakan di seluruh Indonesia. \"Seminggu yang lalu, tim Kementrian Kelautan dan Perikanan, ke Desa Aro membuat film dokumenter proses pembuatan pakan ikan untuk kolam dan kerambah tersebut. Film tersebut akan diserahkan ke seluruh pogdakan di setiap daerah di Indonesia sebagai percontohan. Alhamdulillah, ini kebanggaan bagi Batanghari,\"  ujarnya.

Dijelaskannya lagi, bahwa pihaknya sudah memberikan bantuan alat pakan ikan mandiri buatan batanghari, sebanyak 17 unit, baik di Kecamatan Muara Bulian, Pemayung, Muara Tembesi dan Maro Sebo Ulu. Semua kelompok dapat mempergunakan alat tersebut untuk kebutuhan kolam dan keramba secara baik. Namun ada juga kelompok yang tidak berjalan alias mandeg seperti di Desa Kotoboyo Kecamatan Batin XXIV.

\"Banyak keramba di Kotoboyo yang tidak dimanfaatkan secara baik dan benar. Kesannya terjadi pembiaran , dan asal-asalan. Bagi kami, kelompok seperti ini tidak kami berikan bantuan alat pembuatan pakan, karena mubazir. Kami cuma membagikan alat bagi kelompok yang aktif dan sudah tanpak hasilnya,\" bebernya.

Ditambahkannya, di samping pembudidayaan ikan kolam dan keramba di setiap desa, pihaknya juga akan menerapkan pembudidayaan ikan kolam plastik di setiap sekolah dan pesantren.

\"Masih dalam tahap uji coba. Apabila berhasil akan segera kami terapkan di masing-masing sekolah dan pesantren, sekaligus memberi bantuan alat pembuat pakan mandiri,\" pungkas Amir Hasbi.

(cr1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: