>

Liburan Kerek Arus Logistik, Prediksi Kenaikan Capai 50 Persen

Liburan Kerek Arus Logistik, Prediksi Kenaikan Capai 50 Persen

JAKARTA - Arus pengiriman barang di dalam negeri selalu meningkat pada momen-momen liburan. Termasuk saat Natal dan tahun baru. Selain adanya tradisi mengirim hadiah, perilaku belanja masyarakat turut mengerek arus logistik.

 ’’Selalu ada kenaikan traffic order saat Natal dan tahun baru. Untuk tahun ini, kami memprediksi naik lebih dari 50 persen,’’ ujar Direktur Operasional PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) Tomy Sofhian. Kontribusi peningkatan traffic tersebut tidak lepas dari maraknya belanja online. Apalagi, banyak e-commerce yang mengadakan promosi dan diskon.

 Tomy menyebutkan, konsumen e-commerce meningkat pesat pada beberapa tahun terakhir ini. Hal itu berdampak positif bagi usaha logistik, termasuk Tiki. ’’Persiapan detail dilakukan untuk antisipasi kenaikan. Kami juga bekerja sama dengan e-commerce company untuk menentukan resources yang diperlukan seperti tambahan armada truk, van, motor, termasuk jumlah orang,’’ jelasnya.

Sebelum tutup tahun, Tiki berencana membuka 20 gerai penjualan baru. Tiki juga menyiapkan aplikasi online untuk memudahkan pelanggan mengirim dan mengecek barang. ’’Dengan adanya semua antisipasi tersebut, kami berharap tidak ada masalah dalam pelayanan pengiriman barang,’’ tutur Tomy.

Menurut catatan para penyedia jasa logistik, termasuk Tiki dan JNE, arus pengiriman terbesar masih terpusat dari dan ke area Jabodetabek. ’’Peningkatan kami tumbuh lebih dari 30 persen dan kami tetap optimistis di angka yang sama tahun ini,’’ terang Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Muhammad Feriadi.

Dia menyebutkan, 70 persen pengiriman barang didominasi dari revenue ritel atau perorangan. Sisanya adalah pengiriman corporate. ’’Dari 70 persen itu, 50 persennya bisa momen-momen khusus seperti Natal dan tahun baru serta order e-commerce. E-commerce memegang peranan penting dalam pertumbuhan logistik. Pertumbuhannya sangat dahsyat walaupun seperti yang dibilang kontribusi baru 1 persen,’’ ungkap Feriadi.

Sementara itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memaparkan bahwa pada masa akhir tahun ini market size logistik nasional meningkat. ’’Pertumbuhan pada interval 2013 hingga 2017 sebesar 11,7 persen. Selanjutnya, volatilitas freight forwarding mencapai 11,8 persen,’’ ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi.

Yang juga tinggi adalah express & small parcel yang mencapai 21,7 persen. Menurut Yukki, pertumbuhan tersebut merupakan pengaruh dari tingginya permintaan pasar di Indonesia seiring mudahnya mendapatkan dan saling mengirim barang melalui kanal online.

(agf/c22/fal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: