>

Speedboat Terbalik, 8 Orang Meninggal, Nataru Kali ini Aman

Speedboat Terbalik, 8 Orang Meninggal, Nataru Kali ini Aman

TARAKAN – Duka terjadi dipenghujung libur Natal dan tahun baru (Nataru). Kemarin pagi (1/1) speedboat Anugrah Express mengalami kecelakan di di perairan Sungai Sesayap, Kalimantan Utara. Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dan 13 orang belum ditemukan.

Kapal cepat Anugrah Express berlayar dari Dermaga Tanjug Selor menuju Tarakan. Menurut data yang dimiliki Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di kapal tersebut terdapat 48 penumpang. 5 diantaranya anak-anak. Sementara awak kapal ada tiga orang.

Kapal cepat Anugrah Express memang langganan untuk bolak-balik Tanjung Selor-Tarakan. Dari Dermaga Tanjung Selor, kapal tersebut berangkat pagi. Sekitar pukul 08.00.

Pada hari nahas, speedboat itu berangkat seperti biasa. Kapal cepat yang dikemudikan Amir itu berangkat dari Dermaga Tanjung Selor sekitar pukul 08.00. Aliran Sungai Sesayap memang sedang deras.

Sekitar 200 mete dari dermaga, kapal tersebut menabrak kayu. Mulanya kapal hanya miring ke kanan. Namun kapal yang memiliki berat 6 GT lambat laun terbalik.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP)  Jhonny R Silalahi menyebutkan bahwa saat ini tim penyelamat gabungan langsung melakukan evakuasi. Tim tersebut terdiri dari petugas KPLP Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Tanjung Selor, Basarnas dan Polair. ”Penumpang yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan,” ujar Jhonny.

Kapal tersebut dibuat pada tahun 2010 berbahan Fiberglass dinyatakan laiklaut. Hal itu dibuktikan dengan surat keselamatan kapal yang dikeluarkan oleh Kepala UPP Kelas III Tanjung Selor pada tanggal 20 November 2017. Surat itu masih berlaku sampai dengan 19 Mei 2018.

 Sampai kemarin siang, sudah 31 orang ditemukan selamat. Delapan orang meninggal. ”Kami terus melakukan proses pencarian dan evakuasi penumpang,” katanya. Saat evakuasi, arus air sedang dalam kondisi deras. Sehingga proses evakuasi berlangsung ekstra hati-hati.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengeluarkan Surat Edaran Direktur Perkapalan dan Kepelautan atas nama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UM.003/13/16/DK.16 Tentang Peningkatan Keselamatan Kapal, tertanggal 16 September 2016. Berdasarkan Surat Edaran tersebut seluruh UPT Perhubungan Laut untuk meningkatkan pengawasan keselamatan kapal, khususnya kapal kecepatan tinggi dengan mesin di dalam (inboard engine) maupun mesin tempel (outboard engine). Mereka juga harus memastikan setiap Pemilik atau Operator dan juga Nakhoda kapal melaksanakan dan melaporkan hal-hal yang menjadi persyaratan keselamatan sebelum keberangkatan kapal. 

Kecelakaan kapal cepat Anugrah Express ini menjadi catatan buruk dalam Nataru kali ini. Selama h-7 Natal hingga 31 Desember tidak ada kejadian menonjol.

Sementara untuk liburan Nataru kali ini juga mendapat perhatian dari Kepolisian. Mereka memastikan jika jalur darat tidak ada kejadian menonjol hingga 1 Januari. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen M. Iqbal menjelaskan, hingga pergantian tahun ini kondisi keamanan sangat kondusif. ”Tidak ada gangguan keamanan serius, lalu lintas juga begitu lancar,” ujarnya.

      Jalan tol tidak mengalami kemacetan berarti. Tempat wisata juga lalu lintasnya cukup normal. ”Ini karena kinerja semua pihak, Polri sebagai leading sektor bersama TNI, kementerian dan masyarakat,” paparnya.

Namun begitu, untuk pengaturan lalu lintas arus balik masih terus berlanjut. Pasalnya, puncak arus balik ke Jakarta diprediksi hingga Selasa pagi (2/1). Dia mengatakan, ada kemungkinan pengemudi berangkat ke Jakarta Senin malam hingga sampai ke Jakarta Selasa pagi. ”Langsung berangkat kerja,” tuturnya.

Apalagi, pada 6 Januari dan 7 Januari, anak sekolah mulai aktif kembali. Sehingga, kepadatan lalu lintas diprediksi akan semakin meningkat. ”Kami jaga terus sampai normal,” papanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: