Sudah Diuji Coba, Sampah Jadi Energi Listrik

Sudah Diuji Coba, Sampah Jadi Energi Listrik

JAMBI - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama UN-ESCAP (United Nations of Environment and Social Commision for Asia and the Pacific), menetapkan Kota Jambi sebagai Pilot Project Propoor and Sustainable Solid Waste Management (Proyek Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan). Nantinya ratusan ton sampah di Kota Jambi akan bisa diolah menjadi kompos dan bio gas yang dimanfaatkan menjadi energi listrik.

Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan, hibah bantuan tersebut untuk pembangunan integrated Resource Recorvery Center (IRRC) atau Waste To Energy (WTE) sebagai Pilot Project di Pasar Talang Banjar. 

 \"Sampah organik yang ada di Kota Jambi khususnya dari Pasar Talang Banjar akan diolah di sini. Hasilnya akan menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Kota Jambi,” kata Fasha, usai meninjau proyek tersebut, kemarin (17/1).  

Fasha menyebutkan, berdasarkan pantauannya, proyek tersebut sudah memasuki tahap finishing dan uji coba. Nantinya sampah yang sudah diolah akan dikonversi menjadi energi gas dan listrik.

\"Sudah hampir selesai, tinggal finishing. Bahkan sudah dilakukan uji coba,\" katanya.

Karena Pasar Talang Banjar belum diresmikan, sebut Fasha, maka, untuk saat ini pemerintah memasukkan kotoran sapi terlebih dahulu sebelum nantinya sampah-sampah dari Pasar Talang Banjar masuk ke WTE. 

Nantinya, selain dikonversi menjadi energi gas dan listrik, sisa sampah tersebut juga akan digunakan sebagai pupuk kompos. 

Namun, pantauan di lapangan, sampah-sampah yang dimasukkan tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mengganggu masyarakat di sekitar proyek tersebut. \"Memang saat ini masih menimbulkan bau karena belum kita tutup. Nanti kalau sudah kita tutup maka tidak menimbulkan bau lagi,\" imbuh Fasha.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi mengatakan, setiap hari Kota Jambi bisa menghasilkan sebanyak 1.543 Kubik atau setara dengan 670 ton. Dengan adanya alat pengubah sampah menjadi energi ini, bisa bermanfaat dalam membantu mengurangi dan mengatasi permasalahan sampah di Kota Jambi. 

“Kita lebih hemat dalam biaya pengangkutan sampah dan lainnya. Sampah tidak harus dibawa lagi ke TPA. Ini sangat bermanfaat bagi Kota Jambi,” katanya.

(hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: