>

OP Habiskan 1.100 Ton Beras

OP Habiskan 1.100 Ton Beras

JAMBI – Kelangkaan beras medium secara Nasional dikarenakan produsen tidak memproduksi beras medium. Meskipun demikian, Kepala Perwakilan Bulog Divisi Regional Jambi M Yusuf memastikan stok aman.

Operasi Pasar (OP) yang dilakukan bersama distributor memberikan keringanan bagi masyarakat pengonsumsi beras medium. “Beras medium yang kita jual melaui distributor diberikan logo Bulog,” katanya.

Dengan pembarian logi ini, sebagai tanda bahwa beras yang dijual merupakan beras dari Bulog dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pada rapat Satgas Pangan. Selama pelaksanaan OP, hingga saat ini Bulog telah menyalurkan beras sebanyak 1.100 ton. Jumlah ini disebar ke semua  Kabupaten/Kota di Jambi.

“Operasi Pasar akan terus kita lanjutkan, stok masih banyak,” katanya.

Meskipun beras yang dijual tipe medium, Yusuf memastikan beras yang dijual memiliki kualitas yang baik. Beras yang dijual bukan beras afkiran atau sisa produksi. “Beras murah yang disalurkan kepada masyarakat Jambi merupakan beras yang berkualitas, bukan beras apkiran atau beras tak layak konsumsi,” tegasnya.

Dikatakan Yusuf, beras dipasarkan melalui OP, dijual jauh dibawah harga standar atau HET.  Beras OP kali ini dijual Bulog dengan harga Rp 9.450 perkilogram, sementara HET beras Bulog adalah Rp Rp 9,950 perkilogram.

“Harga ini sudah menjadi kesepakatan bersama Satgas Pangan,” kata Yusuf.

Pemerintah Kota Jambi juga memastikan pasokan beras aman.

\"Beras di Kota Jambi aman. Di gudang-gudang kita stok juga masih cukup,” kata Komari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi.

Beberapa gudang di Kota Jambi masih tersedia stok masing-masing sekitar 500 hingga 1.000 ton. “Stok cukup baik beras jenis premium maupun medium,” tambahnya. Dia menambahkan untuk, beras premium pada awal tahun kemarin memang sempat melonjak, saat ini sudah kembali stabil. Harga beras juga sudah diatur HET yang di tetapkan pemerintah. \"Memang ada kelangkaan beras di Jakarta dan sekitarnya. Makanya beras yang berasal dari Lampung itu banyak di pasok ke Jakarta. Harganya sedikit lebih mahal, sehingga di Jambi agak tersendat, tapi sekarang sudah kembali normal,\" katanya.

Dia mengatakan, untuk ketersediaan beras masih cukup aman apalagi pada pertengahan Februari nanti, diperkirakan banyak petani di pulau jawa yang memasuki masa panen. \"Untuk menjaga stabilitas harga kami juga rutin melakukan rapat dengan Satgas. Kemarin sudah kami bahas di Polda mengenai hal ini baik harga ayam cabe dan lain-lain,” katanya.

(nur/hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: